"Iya..., tenang saja Rik, iya.., insyaallah" suara Aluna yang sedikit keras disertai dengan tawa ringan itu membuat Zaedan kembali terbangun. Entah mengapa suara Aluna akhir-akhir ini sangat sensitif di telinga Zaedan.
Kening Zaedan sedikit mengerut, ia memperhatikan Aluna yang berdiri di dekat jendela sambil berbicara kepada seseorang. Aluna terlihat gembira, sesekali gadis itu tertawa ringan sambil menutup mulutnya. Zaedan jadi penasaran siapa yang menelepon gadis itu di pagi buta seperti ini.
Zaedan menajamkan pendengarannya, dan seketika telinganya memanas saat mendengar nama yang terucap dari bibir Aluna. Ada rasa kesal dalam diri Zaedan saat mengetahui Aluna sedang berbicara dengan Riko. Apa yang mereka bicarakan pagi-pagi begini?, pikir Zaedan.
"iya, insyaallah. Ya sudah saya mau siap-siap sholat subuh dulu, Ass.."