Chereads / fucek / Chapter 3 - RAIN

Chapter 3 - RAIN

"Aku bukan Jessi" abel mengatakan dengan lantang

"Aku hanya akan pergi dengan Jessi ,mana Jessi"

"Aku menyuruhnya kerumah sakit"

"Ada apa,apa dia sakit"

"Ibunya meninggal"

"Apa?.....Raline terdiam...pak kita tukar tujuan,kita kejalan harian no 56

"Baik buk"

"Kau mau kemana?"

"Kerumah Jessi"

"Bukanya meeting ini sangat penting bagimu,bagaimana jika nanti jika kau tidak berhasil membuat kesepakatan"

"Kau bodoh?! Dalam keadaan ini kau masih bisa berkata seperti itu?"

Abel menatap wajah Raline yang terlihat turut berduka atas Jessi

Rumah Jessi

"Buk Raline....anda datang bukanya???"

"Maaf terlambat ,saya turut berduka Jessi,jika aku tahu lebih dulu aku akan datang lebih cepat,maaf aku hanya menyampaikan turut berduka cita,bersama karangan bunganya"

"Buk Raline,terimakasih"

"Kau bilang kau ingin memanggilku kakak,panggil saja aku kakak,aku suka menjadi kakakmu,jika kau butuh nasehat,aku akan memberikan ya begitupun tempat curhat

"Terima kasih....aku akan mengingat orang yang peduli dengan rasa sedihku"

"Aku turut berduka jess"abel mengatakanya pada Jessi

"Terima kasih juga abel"

"Kalau begitu kami permisi dulu,...."

Abel dan Raline masuk kedalam mobil,mereka terpaksa berangkat dari jakarta ke desa kemangi yang memakan waktu 4 jam dimulai sore hari

"Pak,sekarang sudah sore..."

"Iya buk,ada apa?"

"Anak anak dan istri bapak pasti sudah menunggu dirumah,saat sampai di desa kemangi bapak bisa langsung pulang dan aku akan memberikan mereka oleh oleh "

"Tapi kalau nanti pulang,ibuk bagaimana"

"Kan ada abel,dia bisa menemani saya,kita akan naik kereta"

"Kalau tahu begitu,kenapa tidak pakai mobilku saja,aku bisa membawanya nanti,kita tidak perlu repot repot naik kereta"

"Ah,sesekali kita naik kereta saja"

4 jam berlalu mereka tiba di desa kemangi

"Kenapa sangat telat Raline ,aku sudah menunggumumu,karna kau telat,kau harus tidur denganku,maka aku akan turut berinvestasi dan bekerjasama yang menguntungkan denganmu"

"Aku pikir,kau orang yang terhormat,aku bersusah payah kemari,hanya berpikir anda orang bermartabat,melihat cara bicaramu aku merasa jijik,abel ayo kita pergi"

"Kau jauh jauh kemari,hanya untuk bertengkar dengan tua bangka itu?"

"Aku sangat jijik dengan ya "huh,padahal aku berharap aku bisa membuat kesepakatan"

"Memangnya kesepakatan roll itu untuk apa?"

"Untuk membiayai,membantu,dan menyokong anak anak yatim ,aku ingin membantu mereka"

"Kenapa kau sangat ingin membantu mereka?"

"Karna aku ingin membantu mereka,karna mereka sangat senang,aku menjadi senang melihat senyuman mereka,aku hanya ingin,memberi ruang untuk mereka supaya mereka dapat menari dan bahagia di suatu ruang yang indah dan tidak pengap"

"Maaf,menyusahkan mu,aku tidak berniat,kau ingin coba soto di depan itu,terlihat enak aromanyapun wangi" Raline bicara sambil berjalan memasukkan tangan ya kedalam saku jeans

"Oke..."

Abel duduk dipalanta yang hanya mereka berdua didalam satu atapnya,karna ada 8 palanta seperti pondok pondok kecil dan hanya 4 yang terisisa

Raline membuka sepatunya,namun karna ia membuka sambil berdiri ia kehilangan keseimbangan....badanya terjatuh kedepan menimpa abel

"Ccupp"

"Aaa!!!!!!!! Shit!!!kau menciumku?"abel berteriak sambil menutup mulutnya"

"Sstttt....kau bicara apa?bagaimana jika orang melihat?jika pelayannya datang kau saja yang pesan,nanti orang menjadi ramai kemari karna melihatku

Abel memesan 2 mangkuk soto, jus stroberi dan jus lemon dan beberapa menit kemudian pesananya sudah datang

"Melihat ekspresi mu,jangan jangan itu ciuman pertama mu"

"Aku jijik...."

"Benarkah,kau tahu ribuan orang diluar sana ingin menciumku,kau hanya belum melihat kecantikan alami ku,jika kau sudah melihatnya kau akan terpana dan bermimpi buruk....hak. Hak hahhah"Raline tertawa terbahak bahak sambil memukul meja

"Kau....gila"

"Bukan aku,tapi kita,kau tidak lihat....malam malam,hujan hujan hanya kita orang gila disini menunggu bis menuju stasiun,dari stasiun naik kereta menuju jakarta....kau pikir kau masih normal hahha....Raline tertawa walau candaanya sedikit garing

"Hujan hujan gini kau akan menempuhnya?"

"Kalau ditunggu sampai kapan,takutnya kereta terakhir berlalu

Raline berlari menuju halte bis rambutnya basah terurai senyum lucu,dan makeup tipisnya yang mulai luntur,wajah indah berseri nya mulai terlihat.

"Apa setiap malam kau seperti ini?"

Raline berlari sambil menarik tangan abel

"Akhirnya sampai di halte..hu...basah....dingin...."

"Pakailah"abel memberikan jaketnya pada Raline

" jaketmu lebih wangi dari yang kubayangkan, Kau pernah menonton drama?"

"Tidak"

"Novel romance?"

"Tidak"

"Kau tahu jika jadinya sudah begini apa yang terjadi?"

"Tidak" abel menatap dalam wajah basah Raline yang sangat indah

"Rambut pendekmu yang terkena hujan terlihat tampan,ditambah kau memberikan jaket ini,kau sangat keren,aku akan memberitahumu kejadian apa yang akan terjadi

Cup...Raline mencium kilat bibir abel

"Kali ini kau tidak terkejut,aku pikir kau akan berteriak....biasanya inilah yang terjadi di cerita romantis "

"Aku kira bukan seperti itu....abel mendekap kepala Raline dan mencium bibir atasnya,ia mengulum dan melumat bibir segar seperti lemonya....Raline menutup matanya sambil menikmati ciuman yang memacu nafas,bibir lembut basah merah merekah,saling memutar lidah "....

Tit!!!!!cahaya bus mulai terlihat dari kejauhan,mereka bersiap siap untuk menaikinya

Malam penuh romansa di tengah hujan....

"huuuu"raline memegang kedua tanganya yang mengepal karena kedinginan

abel memegang kedua tangan raline

"apa yang kau lakukan? "raline bertanya dengan wajah yang memerah

"aku akan menghangatkanya, aku sangat kasihan melihatmu menggigil kedinginan seperti itu"

"tidak perlu kasihan aku suka dingin "

"ternyata kau menyukai dingin, aku tidak tahu banyak tentang dirimu, tidak bisakah kita berteman saja? aku merasa sangat nyaman bersamamu" abel mengatakan dengan santai sambil meletakkan tanganya dibelakang kepala

"jangan angkat kedua tanganmu, aku tidak suka bau ketekmu"raline mengatakanya dengan nada ketus

"tadi kau bilang suka dengan wangi jaketku, sekarang kau mengatakan ketekku tidak wangi, yang mana sebenarnya kebenaran dalam kata-katamu?"

"berhenti menggodaku! kau tahu aku butuh jaketmu karena aku kedinginan. seharusnya kau jadi manusia sedikit pengertian dong! "

"bukanya tadi kau bilang suka dingin? "kalau begitu kembalikan saja jaketku. aku tidak ingin menghilangkan kesenanganmu terhadap hawa dingiiin... "abel berkata sambil tersenyum nakal menghadap wajah raline yang mulai marah

"kau pikir aku anak-anak? yang bisa dipermainkan, kau senang setelah mengejekku?! huh? kenapa sekarang kau jadi berubah seharusnya aku yang mempermainkanmu! jangan dekat-dekat denganku"raline menghadap jendela memalingkan wajahnya dari abel

"bagaimana aku bisa menjauh darimu memang kursinya dibuat dekat"