Chereads / Sebatas lewat tanpa singgah / Chapter 3 - Gue harus bersikap apa

Chapter 3 - Gue harus bersikap apa

"arggggg kenapa sih Kay ketika gue udah sayang sama loe, loe malah cinta sama orang lain"

"gue harus bersikap gimana kalau loe beneran jadian sama tuh senior?" gue harus apa?"

Dika melampiaskan emosinya dengan meninju samsak. Dia tidak perduli memar di tangannya. Hanya itu yang bisa dia lakukan.

Sampai-sampai telepon dari Kayla tidak Dika angkat. Dia bingung mau bilang apa. Tiba-tiba..

cling

(new message)

Kayla : Dikaaa jawab dong telepon gue, kenapa sih loe, gue mau curhat.

~dik loe gak kenapa-kenapa kan?

~dik

~dikaaaaa

~dik kalau sekali ini lagi gue chat loe gak bales, besok jangan heran kalo gue gak peduli sama loe.

Hanya hembusan nafas panjang yang Dika lakukan

* * *

"Awas aja nanti loe Dik kalau ketemu gue, gue kacangin loe"

Ketika melewati koridor sekolah tiba-tiba Kayla melihat Dika lewat. Tapi anehnya dia sama sekali tidak melihat Kayla. ntah karena memang tidak melihat atau memang sengaja tidak mau melihat, Kayla pun tidak tahu.

Kayla hanya menganga melihat tindakan Dika yang aneh menurutnya.

"Dih aneh banget sih si Dika, kenapa lagi tuh anak. Perasaan gue gak ada buat salah sama dia. Lagipula kan seharusnya gue yang marah ke dia, kenapa malah kebalik?" heran Kayla.

"Maafin gue Kay, tapi untuk sekarang gue belum bisa kontrol perasaan gue, maaf." dalam hati Dika.

"ehh bro ngapain loe ngelamun di sini? ucap Andi, salah 1 sohib Dika.

"oh iya tumben tadi loe cuma ngelewatin Kayla gitu aja, marahan ya loe sama Kayla?"

"huhh enggak kok, ntar deh pulang sekolah gue jelasin. Yuk ahh masuk"

"janji loe"

"iya-iya bawel bener loe"

Biasanya kalau di kelas Dika selalu berdampingan dengan Kayla, tapi untuk hari ini Dika tidak mau. Ketika Kayla mencoba duduk di sebelahnya, Dika langsung pindah.

"ihh Dika ini kenapa sih, gue salah apa coba?"

"perasaan gue gak buat dia marah, tapi kenapa dia marah ke gue? biasanya juga gue buat dia jengkel tapi gak kaya gini, tapi kali ini kenapa dia?" pertanyaan itu selalu muncul di otak Kayla.

* * *

"Kay" ucap iren seraya melambaikan tangannya.

"ehh ren, kenapa?"

"ikut gue yuk!" kemana?"

"kantin yuk"

"yuk ah laper gue!"

"IRENA LARASVATI termasuk satu-satunya teman KAYLA yang masih bertahan sampai sekarang."

Di bangku kantin Kayla dan Rena melihat Andi dan juga Dika. padahal baru saja mereka ingin melambaikan tangan kepada mereka tapi mereka berdua hanya melewatinya.

"dih sok kecakepan bener dah mereka berdua!" kenapa sih Kay mereka itu?"

"loe tanya gue terus gue harus tanya siapa ren? gue juga gak tau mereka kenapa?". heran Kayla dan Rena.

"hmm tapi nih ya 2 hari yang lalu gue baik-baik aja kok sama Dika. Malahan kita berdua jalan bareng. tapi..?" Kayla menggantung ucapannya.

"tapi kenapa Kay? tanya Rena heran.

"tapi waktu pulang dia kek badmood gitu. gak tau dah kenapa".

"loe ada ngomong yang aneh-aneh gak?

"hmm keknya gak ada deh"

"atau jangan-jangan loe TPTP ke cowo ya?

"ngaco loe, ya gak lah. Eh hh tunggu deh waktu itu sih gue ada cerita tentang kak Amos ke dia"

"fiks gara-gara itu Kay! sambil menggebrak meja.

"maksud loe? tanya Kayla heran.

"ih Dika itu suka sama loe Kay, percaya sama gue"

"ih sumpah ngaco banget loe kalo ngomong. Mana mungkin Dika suka sama gue, ada-ada aja loe Ren".

"yeu loe kalo di bilangin gak percayaan banget deh, kita liat aja ntar".

Batin Kayla : masa iya sih si Dika suka sama gue? perasaan gue bukan tipenya Dika deh.

arghh keknya si Rena salah deh. Mungkin Dika lagi badmood aja makanya gitu. tapi ada benernya sih, tapi...arghhh gak tau deh.

"Kay loe gak kenapa-kenapa kan? sambil menepuk bahu Kayla.

"eh ngg gak kenapa-kenapa kok"

"coba deh Kay loe pikir-pikir lagi kata-kata gue tadi, gue yakin kalo kata-kata gue tadi bener".

"tapi Ren gimana cara kita buktiin kalo Dika suka sama gue? kalo cuma dari dugaan loe aja gue gak bisa percaya".

"hmmm gimana ya? gue juga bingung Kay hehehehe".

"yeu loe mah gitu".

"hmm coba deh loe cari di google manatau ada".

"loe juga bantu cari!"

"iye-iye elahhh"