Chereads / Aku Jadi Perempuan / Chapter 161 - Chapter 161

Chapter 161 - Chapter 161

Ditempat lain, Ditempat Hayako Sayumi dan Raja Monster Harimau berada. sebuah lapangan luas dibelakang rumah tempat kediaman Pak Heri. Raja Monster Harimau dan Pangeran Zen yang siap untuk bertarung. Disisi lain, Hayako Sayumi berkata.

Hayako Sayumi : Woi...  Tiger.... Jangan sampai kalah...

Raja Monster Harimau : Brisik...  Kamu diam dan lihat saja...

Pangeran Zen : Woi...  Orang redahan...  Lebih baik kamu mengalah saja dengan ku...  Dan pergi dari sini...  Atau kamu akan aku hajar disini... 

Raja Monster Harimau : Jangan banyak bicara kamu jelek...  Cepat, maju sini... Akan aku perlihatkan kepadamu...  Siapa yang akan dihajar nanti...

Pengeran Zen pun berlari kearah Raja Monster Harimau. Pangeran Zen pun mulai menyerah Raja Monster Harimau dengan pukulannya sambil berkata.

Pengeran Zen : Rasakan ini..... 

Raja Monster Harimau pun menangkis pukulan dari Pangeran Zen dengan satu tangannya. Lalu Raja Monster Harimau berkata.

Raja Monster Harimau : Hanya ini kemampuanmu jelek...

Pangeran Zen : Masih belum... "Tangan gorila"

Kedua tangan pangeran Zen pun berubah menjadi tangan gorila. Pangeran Zen pun langsung menyerang Raja Monster Harimau dengan pukulan bertubi-tubi. Disisi lain, Tuan Putri pun tekejut saat melihat Tangan pangeran Zen yang berubah menjadi tangan gorila. Disisi lain, Hayako Sayumi berkata.

Hayako Sayumi : Sihir perubah hewan ya...

Disisi lain, Raja Monster Harimau pun juga menyerang dengan pukulan bertubi-tubi kearah pangeran Zen. Mereka berdua pun saling adu pukulan. Tidak lama kemudian, Mereka berdua pun berhenti. Lalu Pangeran Zen berkata.

Pangeran Zen : Kamu lumayan hebat juga ya... Tapi aku masih belum mengeluarkan kekuatanku sepenuhnya....

Tiba-tiba Pangeran Zen pun berubah sepenuhnya menjadi gorila besar. Lalu Pangeran Zen berkata.

Pangeran Zen : Bagaimana sekarang...  Apa kamu merasakan kekuatanku sekarang...

Raja Monster Harimau : Aku tidak merasakan kamu tambah kuat...  Tapi merasa kamu tambah jelek saja...

Pangeran Zen : Apa...

Ditempat lain, Ditempat Kei Jiro dan Agnes berada. Mereka berdua yang sedang berdiri didepan rumah besar itu. Tiba-tiba penjaga yang berada didepan rumah itu melihah ada orang. Lalu salah satu penjaga rumah itu berkata.

Penjaga 1 : Woi lihat...  Ada orang itu...

Penjaga 2 : Iya...  Kamu benar..

Kei Jiro : Ada 10 orang Didepan....

Agnes : Biar aku yang meurus manusia-maunisia ini... 

Kei Jiro : Jangan...  Biar aku saja yang urua ini...  Ditambah lagi...  Ini bukan urusanmu agnes...  Kamu pergi saja dari sini...  Akh tidak butuh bantuanmu...

Agnes : Baiklah kalau begitu...

Disisi lain, Semua penjaga rumah itu pun berjalan mendekati Kei Jiro dan Agnes. Lalu salah satu dari penjaga itu berkata.

Penjaga 1 : Woi..  Siapa kalian..

Kei Jiro : Dimana bos kalian...

Penjaga 2 : Untuk apa kalian mencari bos kami...  Ada keperluan apa...

Kei Jiro : Aku ingin membunuhnya...

Setelah mendengar kata-kata dari Kei Jiro barusan. Sontak membuat semua penjaga itu pun langsung ketawa. Kemudian, Salah satu penjaga itu mendekati Kei Jiro sambil berkata.

Penjaga 3 : Woi... Om...  Apa aku tidak salah dengar tadi...  Kamu ingin membunuh bos kami...

Disisi lain, Kei Jiro berkata kepada Agnes.

Kei Jiro : Woi Agnes... Umurku baru 42 tahun...  Apa aku telihat seperti om-om... 

Agnes : Mana aku tau...

Disisi lain, Penjaga yang mendekat tadi pun terkejut saat melihat Agnes yang berada dibelakang Kei Jiro. Lalu salah satu penjaga itu berkata.

Penjaga 3 : Woi...  Om..  Siapa wanita cantik ini...  Apakah anakmu atau muridmu...

Kei Jiro : Kenapa kamu tidak tanya saja sama dia langsung...

Penjaga 3 : Begini saja...  Biarkan wanita yang ada dibelakang om itu...  Tinggal bersama kami...  Dan sebagai imbalanya...  Kami akan memberi tau bos kami dimana...

Kei Jiro : Benarkah...  Kalau begitu...  Aku akan tinggalkan dia bersama kalian... Lalu dimana bos kalian..

Penjaga 3 : Bos ada didalam...  Dan satu peringatan untukmu om... Jangam sampai mati didalam...  Hahahaha...

Kei Jiro : Aku juga punya peringatan untuk kalian....  Jangan sampai kalian menyesal...  kalau kalian bersama Agnes....

Kei Jiro pun berjalan masuk kedalam rumah besar itu.