Chereads / Aku Jadi Perempuan / Chapter 57 - Chapter 57

Chapter 57 - Chapter 57

Diperjalanan menuju rumah Miyako Azumi, tiba-tiba Nanami Aika berkata kenapa Miyako Azumi.

Nanami Aika : Azumi..., sebenarnya adekmu itu sakit apa.

Miyako Azumi : Dia sakit begitu karena menghirup gas beracun milik Monster ular. Begini ceritanya. Pada suatu hari, saat ayah, ibu, aku dan adekku mencari makanan dihutan, tiba-tiba kami diserang oleh Moster ular, lalu Monster ular itu menyemprotkan gas beracunnya kepada ayah dan ibu ku, karena takut terjadi apa-apa kepada ayah dan ibu, kenji pun langsung menolong ayah dan ibu , lalu Kenji tidak sengaja menghirup asap beracun itu, disisi lain, aku hanya bisa melawan Monster ular itu dengan sihir ku. Monster ular itu pun pergi, Adekku kenji hanya sesak napas saja karena menghirup gas beracun itu, tapi ayah dan ibu ku tidak selamat dan langsung mati ditempat. Sampai sekarang pun Kenji masih merasakan sakit, karena gas beracun itu.

Nanami Aika : oooh begitu.

Mereka pun sampai dirumah Miyako Azumi, kemudian Miyako Azumi masuk kedalam kamar Takao Kenji,  lalu Miyako Azumi berkata.

Miyako Azumi : Kenji..., kaka sudah mendapat cukup uang untuk membawamu kedokter.

Tapi Takao Kenji tidak menjawab kata-kata Miyako Azumi, lalu Miyako Azumi berkata.

Miyako Azumi : Kenji.., kenapa kamu hanya diam saja.

Melihat Takao Kenji hanya diam saja dan tidak menjawab perkataan Miyako Azumi, membuat Nanami Aika bingung, kemudian Nanami Aika mendekati Takao Kenji, lalu memegang urat nadi Takao Kenji. Betapa terkejutnya Nanami Aika karena urat nadi Takao Kenji tidak berdeyut lagi, lalu Nanami Aika berkata.

Nanami Aika : Azumi..., dia sudah mati.

Miyako Azumi : Apa..., tidak mungkin, Kenji bangun.... Bangun..... Bangun kenji.

Miyako Azumi pun langsung memeluk Takao Kenji, lalu menangis. Kemudian Miyako Azumi berkata.

Miyako Azumi : Kenji...., jangan mati, kamulah satu-satunya kewarga yang kaka miliki saat ini, aku mohon jangan mati.

Nanami Aika : Sudah Azumi..., dia sudah mati, lawaupun kamu memohon begitu,  dia tidak akan bangun.

Disisi lain, Lita Aoi yang tidak menyangka apa yang dia lihat saat ini, hanya bersedih dan Mitsuki Miku hanya memalingkan wajahnya saja. Lalu Nanami Aika berkata.

Nanami Aika : Azumi....., ayo kita makamkan tubuh adekmu ini.

Miyako Azumi : Ya.

Miyako Azumi pun membawa tubuh adeknya kebelakang rumah, dibantu oleh Nanami Aika, sesampai dibelakang rumah, Miyako Azumi pun menggali lubang dengan kedua tangannya, melihat Miyako Azumi menggali lubang dengan kedua tangannya, membuat Lita Aoi heran, lalu Lita Aoi berkata kepada Mitsuki Miku.

Lita Aoi : Kenapa dia menggali lubang dengan tangannya, kan kalau dia mengguna sihir tanahnya, mungkin lebih cepat.

Mitsuki Miku : Mana aku tau, tapi aku sependapat dengan mu Lita.

Tidak lama kemudia Miyako Azumi pun selesai menggali lubangnya, kemudian memasukan tubuh Takao Kenji, lalu memakamkannya. Setelah selesai memakamkan Takao Kenji, Nanami Aika berkata.

Nanami Aika : Azumi..., ayo kita kerumah.

Miyako Azumi : Aku mau disini dulu.

Nanami Aika : Baiklah.

Nanami Aika pun menjauh dari Miyako Azumi, kemudian mendekati Lita Aoi dan Mitsuki Miku. 5 jam sudah berlalu, Lita Aoi pun berkata.

Lita Aoi : Bisakah kita memberi dia kain atau sejenisnya.

Nanami Aika : Tunggu Lita..., jangan ganggu dia.

Lita Aoi : Tapi.

Nanami Aika : Sudah ku bilang jangan, ya jangan.

Lita Aoi : Tapi dia telanjang bulat, aku saja yang memakai pakaian kedinginngan disini, apa lagi dia yang tidak memakai apa pun. ( bernada tinggi )

Mitsuki Miku : Lita..., benar kata Aika, jangan ganggu Azumi. Tapi..., aku sependapat juga denganmu Lita, disini sangat dingin.

2 jam kemudian, matahari mulai memancarkan sinarnya. Pagi pun datang. Kemudian Nanami Aika mendekati Miyako Azumi, laku Nanami Aika berkata.

Nanami Aika : Azumi..., ayo.

Miyako Azumi pun berdiri, lalu berkata.

Miyako Azumi : Aika, boleh aku ikut denganmu, aku tidak punya apa-apa lagi sekarang.

Nanami Aika : Tentu saja, kan sekarang kamu muridku.

Miyako Azumi : Benarkah.

Nanami Aika : ya..., tapi kamu pakai baju dulu.

Miyako Azumi : ya.

Miyako Azumi pun masuk kerumah dan memakai pakaiannya, lalu Miyako Azumi berkata.

Miyako Azumi : Aku sudah memakai pakaianku.

Nanami Aika : Kalau begitu, ayo kita pergi kedesa gunung hijau.

Lita Aoi : Yo.

Mereka pun pergi menuju desa gunung hijau, lalu Mitsuki Miku berkata.

Mitsuki Miku : Apa..., Nambah satu orang, bearti uangnya nanti dibagi berempat dong.

Ditempat lain, dipagi bari. sudah 3 hari 3 malam anggota Guild WIKRAMA mencari wanita yang bernama Arisma, tapi mereka tidak menemukanya. Disisi lain, orang yang berubah menjadi Ariska sedang berjalan dengan anggunnya menuju istana, warga kota pun langsung terdiam saat melihat Ariska, lalu warga kota berkata.

" siapa wanita cantik itu "

" apakah dia seorang putri dari kayangan "

" Apakah dia seorang malaikat "

Tiba-tiba Mikami Yua melihat Ariska dan langsung mendekatinya, lalu Mikami Yua berkata.

Mikami Yua : Lita..., kamu kenapa memakai Gaun itu lagi.

Ariska : Siapa wanita ini, kenapa dia memanggil Lita. ( dalam pikiran )

Ariska : Aku ini adalah Ariska bukan Lita.

Mikami Yua : Apa..., kamu Ariska, mana mungkin, aku tau kalau kam....., tunggu dulu, aku tau.... Kalau kamu itu cuma berpura-pura jadi Ariska saja kan, lalu kamu menemui Yamada dan menikah denganya, ya kan Lita.

Ariska : Kok dia tau, kalau aku berpura-pura jadi Ariska, tapi siapa Lita itu dan siapa sebenarnya wanita ini. ( dalam pikiran )

Ariska : Terserah kamu saja, aku mau istana dulu.

Mikami Yua : kalau begitu, semoga berhasil.

Mikami Yua pun pergi meninggalkan Ariska, lalu Ariska berkata.

Ariska : Ciih..., menganggu saja. Lebih baik..... aku keistana saja.

Ariska pun berjalan menuju istana, Ariska pun sampai didepan gerbang istana, prajurut kerajaan yang menjaga gerbang tiba-tiba terdiam saat melihat Ariska, lalu salah satu prajurit berkata.

Prajurit : Anda siapa dan perlu apa datang kesini.

Ariska : Saya Ariska dan saya ingin bertemu dengan pangeran Yamada.

Prajurit : Benarkah..., anda Ariska.

Ariska : Ya.

Prajurit : Kalau begitu, tunggu sebentar. Saya akan melapor kepada pangeran Yamada.

Prajurit itu pun langsung masuk keistana.