'host bersiap melakukan transfering'
'memulai pencocokan data 10%...35%...70%...90%....100%....transfering succes'
yuki terasa seperti terseraap kedalam pusaran yang membuatnya mersa sangat pusing. yuki menutup matanya, setelah terasa stabil yuki membuka kelopak matanya. bulu matanya berkedip beberapa kali menyesuaikan cahaya yang tiba-tiba masuk retina mata.
"ugh... f*ck"
sesaat setelah membuka mata yuki merasakan sakit sekujur tubuh terutama bagian lengan dan dada. yuki mencoba duduk bersandar pada tembok pembatas di sebelahnya, dia lalu mengecek tubuh yang sedang di tempati saat ini. dari atas sampai bawah terdapat banyak luka, mulai dari luka gores, lebam sampai luka sayatan.
bagian lengannya tersayat pisau lumayan panjang dan dalam sedangkan bagian dada tedapat luka lebam, paling tidak tulang rusuk patah tidak kurang dari 2, bagian dahi masih mengeluarkan darah seperti habis di pukul deengan benda tumpul.
setelah itu yuki mengamati keadaan sekitar sambil berusaha mengeluarkan ponselnya yang berada dikantong celana bagian belakang menggunakan tangan kirinya yang tidak terluka.
tempat dimana yuki berada saat ini berupa gang kecil yang berada dibelakang bangunan baru yang sepi dan inim penerangan, cctv di tempaat itu juga sepertinya sedang rusak.
"perfect palace for abuse someone"
yuki mencoba menghubungi nomor yang paling sering berhubungan dengan pemilik tubuh ini.
-rezz *calling*
setelah beberapa kali berdering
*click*
"halo ada apa?"
"help me"
"ya? kamu kenapa?"
"just go move your a** here quick"
"tunggu kamu gapapa kan? kok suaranya kayak kesakitan gitu?"
"bisa tolong cepet gak?"
"oke tunggu sebentar aku kesitu, eh tapi kamu dimana?"
"gak tau ini dimana sebentar aku kirim lokasi"
*ding*
"kok kamu bisa ada di tempat kayak gitu arrgh... tunggu sebentar jangan kemana-mana"
sistem 'buat duduk aja udah gaada tenaga gimana bisa pindah'
yuki 'vee shut up'
"oke"
yuki duduk mengatur nafas mencoba menahan rasa sakit tiba-tiba
*tik8 *tik* *tik* *zrazzzz* hujan deras turun
"oh perfect"
yuki tersenyum getir dengan keadaannya sesaat setelah pindah dimensi, bukan hanya keadaan tubuh yang di tempati tetapi alam juga ikut membuat keadaan yuki semakin buruk.
'host pakah anda ingin menerima plot cerita serta memory milik tubuh ini?'
"setelah semua ini tambah satu lagi juga gapapa" "vee trasfer sekarang"
'baik host'
walaupun yuki sudah bersiap dengan efek samping yang akan di teriama, tapi yuki tetap tidak menyangka kalau rasa sakitnya melebihi apa yang diperkirakannya. yuki memejamkan mata serta tangannya memegangi kepala yang terasa sakit seperti mau pecah, rasa sakitnya melebihi saat berpinda dimensi di awal.
setelah sekitar 20 menit berlalu yuki membuka mata, air matanya mengalir bercampur dengan air hujan yang berada di pipi. lima menit kemudian dari kejauhan terlihat seseorang berjalan menghampiri yuki membawa payunng dan senter. setelah berjarak kurang dari 5 meter yuki dapat melihat wajahnya dengan benar.
yuki tersenum lega melihat orang yang ditunggu sudah datang, dengan wajah pucat karena kehabisan darah, bibir biru keunguan karena hujan serta tubuh lemas agak sedikit meggigil, yuki berusaha berdiri.
"finally"
belum sempat yuki melangkahkan kaki, tubuhnya terasa berat serta kepalanya terasa pusing yuki roboh. tepat sebelum tubuhnya menyentuh aspal orang yang berada agak jauh di depan sudah menangkapnya sebelum jatuh.
rezz sangat kaket saat melihat keadaan yuki sampai membuatnya sedikit tertegun agak lama. dia tersadar saat melihat yuki hampir terjatuh, rezz langsung berlari menangkap yuki tanpa memperdulikan apa-apa. tubuhnya seketika langsung basah kuyup tesiram air hujan, payung dan senter di tangannya sudah lama terjatuh saat melihat yuki roboh.
"natsuki!"
yuki samar mendengar rezz menyebut 'natsuki' nama asli tubuh ini dengan raut wajah panik bercampur khawatir sebelum dia hilang kesadaran total.
rezz langsung menggndong yuki dengan princess style menuju jalan utama di mana mobilnya terparkir. setelah menempatkan yuki di kursi belakang, rezz langsung tancap gas menuju mansionnya.
"halo butler je tolong panggilkan dokter keluarga secepatnya dan siapkan kamar tamu"
razz langsung menghubungi rumah untuk menyiapkan kebutuhan yuki dengan segera.
"natsuki bertahanlah sebentar"
razz memandangi yuki dari kaca revew
------