Chereads / Game Alam Semesta / Chapter 24 - Teman di Sekolah

Chapter 24 - Teman di Sekolah

Setelah Yi Yun menunjukkan, apa yang orang-orang di dunia fantasi sebut sebagi Aura kepada Su Yu, Yi Yun langsung pergi meninggalkan Su Yu yang tampak sangat syok seolah-olah dia baru saja melihat hantu.

...

Keluar dari lingkungan halaman belakang sekolah, Yi Yun berjalan santai sambil menggantung tas di pundaknya.

Yi Yun sedikit bersiul saat dia mengingat apa yang baru saja dikatakan Su Yu.

Fakta bahwa Su Yingxue menggunakan fotonya sebagai wallpaper ponsel-nya membuktikan kalau perasaannya kepadanya masih ada.

Saat Yi Yun terus berjalan dengan suasana hati gembira, tanpa Yi Yun sendiri sadari, dia sudah tiba di depan ruang kelasnya yang berada di lantai tiga gedung sekolah.

Dan tepat pada saat Yi Yun tiba di sana, bel sekolah yang menandakan kelas dimulai juga berdering di seluruh gedung sekolah.

Yi Yun langsung masuk ke ruang kelasnya yang sudah penuh dengan para siswa.

Ketika Yi Yun masuk, semua siswa di dalam kelas menatap ke arah Yi Yun. Tapi sebagian hanya menatap sebentar sebelum mengalihkan tatapan mereka.

Tentu saja, sebagiannya lagi, yang sebagian besarnya adalah wanita masih menatap Yi Yun untuk beberapa saat lagi.

Meskipun Yi Yun agak kurang bersemangat dalam dua tahun terakhir ini, wajahnya yang tampan dengan keunikan tersendiri masih menjadi daya tarik yang sangat memikat bagi para wanita.

Sayangnya kebanyakan wanita di sekolah ini tidak memiliki penampilan yang eye-caching. Mengejar pendidikan sebagai tujuan hidup mereka, kebanyakan dari mereka memiliki penampilan seorang kutu buku.

Belum lagi Yi Yun yang matanya selalu tertuju pada Su Yingxue, bahkan para pria di kelas itu sendiri yang juga terlihat seperti kutu buku tampak tidak tertarik pada wanita-wanita di kelas mereka.

Tentu saja, masih ada beberapa yang cantik. Seperti ketua kelas yang duduk di depan.

....

Memasuki ruang kelasnya, Yi Yun yang menjadi pusat perhatian langsung berjalan menuju mejanya yang terletak di barisan kedua dari belakang.

"Hey, Yi Yun, kau akhirnya datang. Cepat datang dan lihat ini."

Pria yang duduk di sebelah kursi Yi Yun berbicara sambil melambaikan ponsel.

Pria itu memiliki tubuh yang agak gemuk, menyebabkan wajahnya yang sebenarnya cukup tampan, tertutup oleh lemaknya yang menggelembung. Namanya adalah Li Baiyi dan dia adalah teman baik Yi Yun di sekolah ini.

Yi Yun bisa berteman dengannya karena ibunya dan ibu Li Baiyi berteman baik. Tapi yang membuat mereka menjadi dekat tentu saja karena mereka berdua sama-sama suka bermain game.

"Ada apa, Fatty Li, apakah kau menemukan Cheat yang bagus." Yi Yun menjawab saat dia berjalan ke kursinya.

Dibandingkan dengan Yi Yun yang pro dalam bermain game, kemampuan Fatty Li ini agak terlalu rendah. Karenanya, dia sering mencari Cheat untuk meningkatkan ketrampilannya.

"Ini bukan Cheat. Lihat ini, apakah kau pikir ini nyata?" Tanya Li Baiyi sambil memperlihatkan ponselnya pada Yi Yun.

Saat Yi Yun melihat apa yang ada di ponsel Li Baiyi, Yi Yun sedikit agak terkejut karena itu sebenarnya adalah situs web Game Alam Semesta.

"Yah, aku sudah melihat itu. Itu baru dirilis tadi malam. Dan aku sudah mencoba memainkannya." Jawab Yi Yun dengan nada santai.

Yi Yun sebenarnya berencana untuk memberitahu Li Baiyi, tapi dia masih belum memikirkan bagaimana cara mengatakannya.

"Benarkah? Lalu, apakah yang mereka katakan itu benar?" Tanyanya lagi.

"Hmmm." Yi Yun menanggapinya dengan senyum misterius. "Kamu mungkin harus mencobanya sendiri." Kata Yi Yun.

"Hey, kau bertindak seolah itu benar-benar nyata."

"Yi Yun, Fatty Li, tolong serahkan PR kalian."

Saat Yi Yun dan Li Baiyi mengobrol, seorang gadis yang membawa tumpukan buku tiba-tiba mendatangi mereka.

Ketua kelas. Itu sebenarnya adalah ketua kelas Yi Yun.

Ketua kelas adalah wanita cantik dengan gaya feminim. Dia terlihat seperti gadis muda yang baik hati dan sopan.

Namun, sementara di permukaan penampilannya terlihat baik dan sopan, cara dia berbicara sebenarnya terdengar agak sombong.

Yah, dia memang wanita yang sombong. Namanya adalah Gu Ying dan Yi Yun sudah mengenalnya sejak SMP.

Gu Ying ini memiliki permusuhan dengan Su Yingxue saat Su Yingxue masih ada di sini.

Mengingat Gu Ying adalah wanita yang agak sombong, itu tidak mengherankan jika dia memusuhi Su Yingxue yang lebih cantik dan pintar darinya.

Bersekolah di sekolah yang sama dengan Gu Ying sejak dia SMP, Yi Yun cukup sering melihat Gu Ying yang terlihat feminim ini mengintimidasi gadis-gadis lain. Bahkan beberapa pria pernah menjadi korban intimidasi Gu Ying.

Gu Ying juga memiliki latar belakang yang kuat, yang mengapa banyak orang takut melawan saat diintimidasi olehnya.

Meskipun Su Yingxue adalah orang yang tampak tidak peduli, beberapa konflik masih pernah terjadi antara dirinya dan Gu Ying.

Tentu saja, sementara kebanyakan gadis tidak berani melawan Gu Ying, Su Yingxue adalah pengecualian.

Meskipun konflik mereka tidak pernah benar-benar jatuh ke titik kekerasan, Gu Ying selalu berakhir mundur lebih dulu setiap kali dia berkonflik dengan Su Yingxue.

Hanya saja, meski di permukaan konflik mereka tampaknya terjadi karena kecemburuan wanita terhadap wanita lain, Yi Yun terkadang merasa segalanya tidak sesederhana itu.

Bukannya Yi Yun ingin memuji dirinya sendiri. Tapi Yi Yun merasa kalau Gu Ying ini tampaknya tertarik dengannya.

Meskipun Gu Ying tidak pernah menunjukkan itu secara terang-terangan, Yi Yun bisa mengatakan kalau sikap Gu Ying terhadapnya jauh lebih baik daripada sikapnya pada pria lain.

Namun, yah, Yi Yun tidak terlalu memikirkan hal itu karena hampir setiap wanita selalu bersikap baik kepadanya terlepas dari kepribadian asli mereka.

Hal-hal seperti mendapat surat cinta dari wanita mungkin hal yang bisa dianggap ajaib bagi kebanyakan pria, tapi untuk Yi Yun, dia sudah terlalu sering mendapatkannya. Jadi, bahkan jika Gu Ying tertarik padanya, Yi Yun tidak akan menganggap itu terlalu serius.

....

Kedatangan Gu Ying membuat Li Baiyi dengan cepat menyembunyikan ponselnya. Namun, saat Li Baiyi mendengar apa yang dikatakan Gu Ying, ekspresi wajahnya langsung menjadi jelek.

"Kamu sepertinya tidak mengerjakan PR-mu lagi." Ucap Gu Ying saat dia melihat ekspresi Li Baiyi.

Meskipun ini adalah sekolah untuk para sarjana elit yang rajin, Li Baiyi jelas bukan bagian dari mereka. Dia adalah jenis orang yang masuk melalui pintu belakang.

Sebenarnya dua orang pria yang duduk di belakang mereka juga jenis yang sama.

Nama keduanya adalah Chu Ling dan Bai Tao. Dan keduanya adalah penggemar anime.

Tentu saja, mereka terkadang juga bermain game. Hanya tidak sesering Yi Yun.

"Oh, ketua kelas, sebenarnya aku juga lupa mengerjakan PR-ku." Yi Yun tiba-tiba berbicara.

Karena dia menghabiskan seluruh malam dengan Game Alam Semesta, Yi Yun benar-benar lupa mengerjakan PR-nya.

Biasanya, terlepas dari kesibukannya bermain game, ibunya selalu mengingatkannya untuk mengerjakan PR. Tapi tadi malam, bahkan ibunya lupa mengingatkannya.

Ketika Gu Ying mendengar kata-kata Yi Yun, dia sedikit merajutkan alisnya. Meskipun ekspresinya tampak tidak berubah, dia tampaknya bingung bagaimana harus bersikap.

Setelah merenung beberapa saat, dia akhirnya berbicara untuk menjawab Yi Yun.

"Baiklah, karena ini pertama kalinya kamu lupa, aku akan memberimu kesempatan. Kamu bisa mengerjakan PR mu saat ini sampai guru datang." Jawabnya.

"Tapi kau Fatty Li, kau masih harus menerima hukuman."

"...." Li Baiyi.

Setelah itu, Gu Ying berjalan ke belakang meja Yi Yun menuju dua orang yang tampak gugup karena kedatangan dirinya.

"Kalian berdua juga tidak mengerjakan PR! Baik, kalau begitu kalian akan menemani Fatty Li." Suara Gu Ying terdengar dari belakang.

"Tidak, ketua kelas, bagaimana kamu bisa bersikap tidak adil dengan begitu terang-terangan. Mengapa hanya Yi Yun yang tidak dihukum." Dua orang yang duduk di belakang mengeluh.

Sayangnya, Gu Ying tidak mempedulikan keluhan mereka. Dia langsung berbalik setelah mengatakan hukuman mereka.

....

Sekitar delapan jam kemudian, sekolah Yi Yun akhirnya berakhir tanpa ada peristiwa besar yang terjadi.

Hanya saja, Li Baiyi pulang lebih awal karena kata-kata Yi Yun yang misterius.

Adapun Su Yu, dia langsung pulang setelah dia melihat Yi Yun menunjukkan kekuatan yang hanya ada di dunia fantasi.