"kapten... didepan ada pulau! " teriak Leopold, meneropong dari atas tiang layar.
"apakah kamu mengenali pulau apa!!!? " teriak Ron.
"muust island kapten"
" yoshhh.... siap berlabuh! !! " "hoooo!!! " semua kru bergerak cepat. 'srekkk' 'dupp' layar kapal ditarik sehingga laju kapal bertambah cepat menuju pulau muust island.
kapal kozu berlabuh di dermaga cymbal. hiruk pikuk dermaga penuh dengan orang orang melakukan bongkar muat.
"aku akan jalan jalan sebentar" ujar Ron.
"yoshhh aku ingin membeli bumbu dan persediaan amunisiku" ujar lucky luke.
"aku akan berjaga di kapal saja" ujar Leopold fischer.
Dalam perjalanan Ron mendengar sebuah rumor ada seorang dokter gadungan yang berpakaian lusuh, tidak lama ia berjalan bertemu dengan seorang pria yang lusuh mengenakan pakaian putih dan memiliki stetoskop di lehernya ia memiliki ciri ciri rumor yang beredar.
pria itu sedang memeriksa seorang anak kecil yang kumuh dan lusuh. "hmmmm... syukur lah ia tidak apa apa" guman pria itu. "hei, kamu sedang apa? " ujar Ron.
"huaaa.... " pria itu kaget dan terjatuh.
"hmmmm.... aku sedang memeriksa kondisi anak ini". pria itu mencoba bangun dan menggendong anak itu.
" apakah kamu dokter? kudengar kamu dokter gadungan apakah benar? " tanya Ron.
"itu benar aku tidak lulus kedokteran disebuah marinir, tapi aku yakin aku ini bisa menyembuhkan pasien, aku disebut gadungan karena aku tiap hari menyembuhkan dengan alat sederhana dan bahkan membuat obat obat yang jarang didengar mereka, padahal aku ingin menolong orang tanpa memandang kaya ataupun miskin". pria itu sambil mengusap mata menggunakan sikunya.
"hahahaha bodohnya, mimpi mu sangat idealis, tapi aku sangat suka dengan mimpi mu itu, namamu siapa? aku Ron Wolf 16 tahun, aku bercita cita ingin menjadi terkuat di dunia ahahah" tanya Ron.
"hahaha mimpi mu dan aku sama sama konyol, aku Frankenstein, 18 tahun".
mereka berdua melanjutkan berbincang bincang.
"Frankenstein, aku ingin kamu ikut dengan ku pergi ke grandline, disana banyak tantangan, seperti penyakit, iklim yang ekstrim, orang-orang dan binatang disana sangat kuat.
jika kamu berada disini kamu hanya sia sia, ikut dengan ku kita berpetualang di grandline" ujar Ron wolf ia tersenyum sambil menjelaskan nya.
"hmmmm....baiklah... seperti nya menarik, aku ingin menjadi dokter yang hebat mengalahkan semua penyakit dan melakukan eksperimen hahahah...."
Frankenstein itu tertawa lepas, tidak berselang lama Frankenstein itu kembali kedunia nyata ia terburu-buru membawa anak itu ketempat ibunya.
begitulah dr. frankenstein bergabung menjadi kru bajak laut wolf. mereka berdua pergi ke pelabuhan cymbal tempat dimana kapal kozu berlabuh.
sebelum mereka kembali ke pelabuhan cymbal, mereka berdua memutuskan untuk mampir kesebuah restaurant, Ron dan Frankenstein tengah asik berbincang-bincang di di sebuah restaurant.
"tuan aku ingin pesan bir 5 galon".
".....oke tunggu sebentar".
"ohhh ternyata ada si gembel doctor Frankenstein" ujar Giovanni.
"Frankenstein siapa dia? sok kenal sekali? " tanya Ron sambil menyilang kan tangan.
"dia adalah bandit disini dia dikenal mad dog Giovanni" ujar Frankenstein.
"bandit gunung paling seperti katak yang berada di sumur hahaha" tawa Ron. seisi ruangan tercengang mendengar pernyataan Ron.
Ron secara lantang dan langsung menantang Giovanni. Giovanni mendengar provokasi Ron seketika berubah menjadi sebuah anjing.
"inu inu no mi model siberian husky"
" hoooo akuma no mi kah?, yosh lawan aku " tantang Ron wolf.
dengan kecepatan akuma no mi mengalahkan kecepatan manusia biasa, memiliki badan yang kuat dan mampu meregenerasi stamina dengan cepat.
"mati kau!!! " 'fowshh' 'krakkkkk' meja restaurant itu terbelah menjadi dua, "otto berbahaya sekali" ujar Ron, "uaahhhh" seisi ruangan terhempas keluar.
Ron sambil menggunakan pose menyilang kan kedua tangannya guna menghalau serangan-serangan giovanni sehingga ia terhempas ke luar restaurant.
"boleh juga kamu! " puji Giovanni.
"strike shot" 'puakkk' hook kiri berhasil dilayangkan, "uryaaaa" 'puk pakkk pukk pakkk' pukul bertubi tubi menyasar perut Giovanni 'kuhak' Giovanni termundur beberapa centimeter.
'sakit sekali baru kali ini aku menemukan lawan yang sebanding' pikir Giovanni.
ternyata itu salah, melainkan terbalik ia sangat lemah dibandingkan dengan Ron.
'speed' dengan kecepatan tinggi Ron memukul dengan keras dibagian perut untuk kedua kalinya, ditambah tendangan menukik kebawah "stun slam" 'kuhakkk' kaki kanan Ron mengenai kepala Giovanni 'gubrakkkk' kekuatan itu membuat orang sekitar takjub.
Giovanni yang pingsan ketika menerima Serangan Ron. "masih lemah kah?!" Ron berdiri melihat Giovanni dengan tatapan merendahkan.
"heiii aku tidak salah lihat bukan? bandit 20 jt berry berhasil dikalahkan. siapa dia?" kerumunan membicarakan Ron wolf.
stun Slam milik Ron wolf berhasil mengalahkan Giovanni dengan telak. 'jika saja Giovanni berhasil menggunakan kekuatan nya dengan baik ia bisa mengalahkanku' pikir Ron.
"Frankenstein ayo kita segera pergi dari sini" ujar ron.
"hah... tunggu aku kapten ronn.... "
ditempat pelabuhan cymbal, diatas kozu ship "semua perkenalkan dr. Frankenstein dia adalah juru dokter di armada seawolf".
" ahhh salam kenal aku Leopold fischer seorang
pendekar "
"aku luck luke, akuuu disini apa ya? "
"kamu ini sniper bukan? "
"hehehe kepten ini bisa aja aku jadi malu, mendapatkan gelar itu".
" ahhhh bukan dia ini luke si clown"
"nani kapten.... tega nya kamu memberi julukan jelek seperti itu. "
hahaha gelak tawa terdengar diatas kapal kozu.
"ayo berangkat! " teriak Ron. semua kru sedang sibuk menaikkan layar. menarik jangkar dan segera berlayar mengikuti udara berhembus.
dilautan ketika berlayar, angin berhembus membawa aroma laut yang menusuk kehidung. dari arah dapur Luke sedang mempersiapkan makanan.
"oiiii makan sudah siappp!!! " ujar Luke.
"oooo makan makan aku sudah lapar" Leopold
'nyam nyom.... ' mereka berempat makan dengan lahap. tiba tiba angin kencang muncul 'fwoshhhh.... ' "cepat naikkan layar" teriak ron.
Ron memiliki institusi yang sangat baik. namun ia tidak bisa membaca Navigasi dalam artian ia hanya amatiran yang hanya berdasarkan sebuah insting belaka. apalagi Leopold yang anak nelayan ia juga tidak bisa berbuat apa apa.
semua orang tengah sibuk menaikkan layar memperbaiki kebocoran air dan lain lain.
tidak terasa badai telah berlalu di depan terdapat sebuah pulau. sebuah kapal besar menghampiri kapal kozu "kalian telah masuk di wilayah kano country" terdapat sebuah happo navy di belakang kapal kozu.
"kami ingin berlabuh, kami habis diterjang badai" ujar Ron.
"oke silahkan jangan buat masalah disini". mereka pun berlabuh di dermaga happo navy.
akhirnya mereka berlabuh di dermaga happo navy.
" kalian terserah mau kemana aku disini saja, aku lagi tidak enak badan"... ujar Ron. ia pun ditemanin oleh Frankenstein yang sibuk meramu obat.
akhirnya Leopold dan Luke yang pergi, "oi leo seperti nya kita perlu teman baru yang mengurusi navigasi"
"hmmm masuk akal juga, aku anak nelayan tapi payah dalam navigasi hahaha gak bisa diharapkan" tawa leopold.
"itu tidak patut dibanggakan Leo, oke sudah diputuskan, bagaimana kita berpencar"
"ohhh ide yang bagus Luke!".
mereka berdua memutuskan mencari orang untuk navigasi kapal. hiruk pikuk pelabuhan dipenuhi oleh orang orang berlalu lalang. "ikan-ikan segar!!!!"...."murmur"..."Murmur"....
leopold tertidur di bawah pohon kelapa, secara lirih ia merasa ada yang ganjal, ia merasakan ada seseorang yang merogoh dirinya. ia pun membuka mata secara perlahan, ternyata seorang gadis muda yang sedang merogoh gadis itu sibuk mencari berry.
lantas ia hanya mengamati dibalik kaca mata hitamnya. ketika gadis muda itu pergi agak jauh, leopold segera mengikuti gadis tersebut sampai titik dimana ia melihat sebuah rumah kecil di tepi pantai.
dirumah kecil itu ia mendengar 2 percakapan. "uhkhkkk....uhkhhh ....kak, dari mana?" suara bocah dengan lirih menanyakan. "eee...saya dari beli bahan makanan untuk kita berdua" ujar gadis itu. "kak sudah jangan pedulikan aku uhuhkkk uhukkkk, aku tahu..... kakak ingin pergi ke grandline....., gara.. gara.. saya kakak tidak bisa pergi maaf kak..." ujar suara bocah itu.
"sudah jangan dipikirkan" kakak itu sembari mengompres kain dan memyuapi makanan sup ke adiknya itu.