Malam itu, Hanna memutuskan menginap di tempat Sohee setelah ia merengek seperti anak kecil dan minta Hanna menginap. Sahabatnya itu tinggal sendiri di sebuah apartemen kecil yang cukup nyaman, sebenarnya berulang kali Sohee mengajaknya tinggal bersama disana daripada harus tinggal di asrama kampus, tapi Hanna selalu menolak dengan alasan jarak apartemennya ke kampus atau ke agensi cukup jauh dan akan makan waktu naik bus.
Padahal, Hanna hanya tak ingin merepotkan Sohee juga merasa segan sebab apartemen itu akan terasa sesak sekali kalau ia juga tinggal disana.
Kyungsoo mengantarkan mereka berdua pulang ke apartemen Sohee sebab malam sudah sangat larut dan juga Hanna merasa sedikit takut untuk melewati salah satu area menuju apartemen sahabatnya tersebut karena kondisi jalan yang sunyi, juga lampu jalannya belakangan mati dan belum di perbaiki. Sohee sering kali mengeluh soal kondisi jalan itu dan berpikir ingin pindah apartemen saja, tapi kesibukannya selalu membuat gadis itu tak bisa melaksanakan niatnya segera.
Kyungsoo pulang segera setelah memastikan Hanna dan Sohee sudah masuk ke rumah dan mengunci pintunya. Susah payah Hanna membantu Sohee berbaring di atas kasur.
"Yak! Kim Sohee ... sudah kubilang aku gak mau pulang membopongmu yang sempoyongan begini dasar bodoh! berapa banyak yang kau minum tadi? Ck!" pekik Hanna sambil menepuk pantat Sohee, tentu dia tak tahu karena sudah terlelap duluan dikasur sambil sesekali tertawa mengigau.
"Harusnya aku yang banyak minum sekarang ini tau gak! Ck! Kang Junhyuk itu ... bikin aku mau gila rasanyaaaa ... aarrgghh ..." kini Hanna menelungkupkan badannya ke kasur sebelah Sohee sambil menenggelamkan wajahnya disana, berteriak dalam bekapan bantal seperti orang tak waras dengan tangan yang terus memukul kasur.
Ia memutuskan beranjak dari kasur dan ke kamar mandi lalu pinjam baju Sohee untuk tidur sebab takkan nyaman jika harus tidur pakai celana jeans.
DING!
[1 pesan dari Ha Kyungsoo]
Denting notifikasi chat barusan terdengar dari ponselnya, Hanna sedikit berdebar saat tahu pesan itu dari siapa. Ia menghentikan kegiatannya dengan handuk ditangannya itu dan mulai membuka pesan chat di ponsel.
> Ha Kyungsoo : Selamat malam Hanna, aku baru saja sampai rumah. Selamat istirahat. ^_^
Hanna membuka pesan dari pria itu, dan sedikit tersenyum kecil karenanya. Menurutnya, Kyungsoo adalah orang yang ramah dan menyenangkan untuk diajak bicara.
> Hanna : Ya, selamat malam Kyungsoo-ssi, selamat istirahat. ^_^
Setelah membalas pesan itu, Hanna memutuskan untuk tidur, bersebelahan dengan Sohee yang kini sudah tampak nyaman berguling sana-sini, sesekali ia teebangun dan mengigau, atau berjalan ke lemari es untuk minum air kemudina tidur kembali.
***
"Kau sekarang jadi asissten nya Kang Junhyuk?" Sohee nyaris saja menyemburkan makanan dari dalam mulutnya ketika dengar cerita Hanna kalau dia kini bekerja sebagai asissten Junhyuk dan tak lagi membantu tim penanggung jawab artis di kantor. Mereka berdua kini sedang sarapan setelah setengah jam lalu baru saja bangun.
"Iya, begitulah ..." jawab Hanna sambil memainkan sarapannya di piring dengan malas.
"Bukankah kau bilang Junhyuk itu menyebalkan?" tamya Sohee lagi, masih penasaran dengan apa yang terjadi pada sahabatnya itu.
"Iya, saaaangat menyebalkan! Kau tau, dia selalu saja marah tanpa alasan, bikin gak nyaman saja. Untunglah masih ada Suho Oppa, setidaknya dia memperlakukanku dengan baik."
"Suho Oppa?" Sohee menaikkan kedua alisnya, bermaksud meminta penjelasan lebih tentang siapa orang itu.
"Iyaa ... managernya Kang Junhyuk, dia bahkan 10x lebih ramah di banding superstar yang kalau di TV terlihat bak malaikat tapi pada kenyataannya seperti iblis!"
"Hahahahahah, Kang Junhyuk separah itu?" Sohee terkikik geli, seingatnya dulu Hanna mengidolakan Junhyuk hingga menonton hampir semua drama yang diperankannya, tapi lihatlah gadis itu sekarang, bahkan mengatakan kalau Junhyuk berhati iblis.
Hanna mengangguk cepat, ia jadi semangat karena sudah menahan hal ini sejak semalam. Harusnya dia bicara soal ini pada Sohee tadi malam, tapi tak bisa karena situasinya.
"Aaahh ... rasanya aku takkan busa bertahan lama kalau bekerja dengan orang seperti dia Sohee-yaa ... huwaaah." rengek Hanna merasa lelah.
"Heheheh, ya mau bagaimana lagi, bagaimana tanggapan Oppa saat kau pindah jadi asissten Kang Junhyuk?" Sohee menyesap tehnya.
"Ah! Jihwan Oppa hampir saja bermasalah dengan Junhyuk karena tak ingin aku bekerja di bawah Junhyuk langsung, dia yang berusaha mencegah hal itu saat pertama kali Junhyuk menunjukku untuk jadi assistennya. Aku sampai takut Oppa bermasalah gara-gara aku."
"Oh ya? Tapi pada akhirnya dia menyerah dan membiarkanmu?"
"Iya, karena aku yang minta. Aku takut Oppa bermasalah gara-gara aku."
"Aigooo ... kau manis sekali, hahahah." Sohhe mencubit sebelah pipi Hanna gemas.
"Yak! Sakit!" Hanna menepis tangan jahil itu dari pipinya yang kini memerah.
"Hahah ... oh iya, Hanna-ya, bagaimana kalau nanti malam kita makan ayam goreng?! Ada satu gerai yang kemarin aku datangi bersama Juna dan menurutku rasanya lebih enak dari pada pal-pal (88) chicken. Yah, sekalian membayar hutang janji kita yang tak jadi karena acara makan-makan semalam, bagaimana?" usul Sohee tiba-tiba.
"Tempat baru? Apakah jauh?"
"Tidak terlalu jauh kok, dekat dengan stasiun bawah tanah."
"Baiklah, ayo kita coba kesana!" cengiran Hanna tampak menghiasi wajahnya kini, ia tak menyangka bahwa hari libur rasanya seistimewa ini, biasanya dia tak begitu antusias hanya karena hari libur dan memilih tidur di kamar sempit asramanya seharian.
"Oke, malam nanti kita kesana. Siang ini aku sudah ada janji nge-date dengan Oh Juna," Kata Sohee sambil melahap sendok terakgir sarapan paginya.
"Juna? Kau balikan lagi dengan dia?" kini Hanna menatap heran, sednqg gadis di depannya hanya bisa nyengir tanpa rasa bersalah.
"Heheh, iya baru dua hari kami balikan lagi."
"Ckckckck, kau ini, seperti tidak ada cowok lain saja."
"Hei, aku ini tipe setia, tidak mudah melupakan si brengsek itu, dan jadi lemah kalau dia sudah mulai bicara hal-hal manis padaku, heheh. Ku pikir tak ada salahnya kami kembali, toh dia juga yak pernah kasar atau menyakitiku."
"Yaah ... terserah kau saja, tapi kalau sampai dia berulah akan ku gampar kepalanya lagi seperti waktu itu!" ancam Hanna serius.
"Hahahahahahah, tidak akan, dia sudah janji padaku. Heheh. Ayolaaah ... aku tidak seperti kau yang bisa mudah melupakan Taejoon Seonbae begitu saja."
"Hei Kim Sohee, kapan aku bilang mudah melupakannya?"
"Yaaah, aku tau perjuanganmu untuk hal itu dulu, tapi setidaknya kau sekarang sudah berhasil kan?!"
"....."
Hanna hanya bisa diam sesaat, merasa sedikit bingung menjawab pertanyaan Sohee barusan.
"Entahlah, aku juga tak yakin dengan perasaanku sendiri." Hanna beranjak, membereskan sarapannya dan milik Sohee, mencoba mengalihkan perhatiannya dari obrolan itu sebba ia tak mau mengingat-ngingat masa lalu.
"Hanna-ya, aku akan selalu ada untukmu kapanpun kau butuh aku, Juna juga akan kuseret untuk ikut ada bersamamu! Jangan khawatir." Kini Sohee sudah memluk Hanna dari belakang, membuat Hanna tersenyum senang karena perhatian dari sahabatnya itu membuatnya bisa terus bertahan melewati hal tersulit sekalipun.
Bukan tak pernah mereka bertengkar atau berselisih paham, sangat sering bahkan beberapa kali mereka gak saling bicara selama berhari-hari, tapi kemudian, keduanya berhasil mengatasi iti dan kembali menjalin persahabatan yang justru semakin erat dari sebelumnya.
Hanna juga kenal dengan Oh Juna, pacar Sohee yang sudah menjalin hubungan dengan sahabatnya itu sejak awal-awal mereka kuliah, kedua nya seringkali putus gara-gara masalah sepele, dan tak lama pasti akan rujuk lagi. Seperti sekarang ini, Juna dan Sohee baru saja putus sebulan yang lalu dan kini sudha balikan lagi, jadi Hanna tak heran kalau Sohee menelponnya sambil menangis karena ulah Juna lalu mabuk hingga tak masuk kelas keesokan harinya karena perutnya sakit. Hanna tahu, paling lama 3 bulan kemudian mereka akan balikan lagi meski Sohee berulang kali sesumbar akan melupakan Juna dan mencari pacar baru yang lebih ganteng.
Yaah, Hanna hanya bisa mengangguk-angguk saja setiap kali Sohee bertingkah begitu. Bisa dibilang, Juna juga cukup dekat dengan Hanna, dia juga orang yang supel seperti Sohee hingga tak heran keduanya cocok satu sama lain.