"Tidak, itu tidak akan pernah terjadi!"
Salsa mengucapkan kata demi kata. Dia mengeluarkan kata-kata dingin dari i bibir merah jambunya.
Mata indah itu tertutup embun beku.
Kata-kata ini menghantam dada Bagas dengan keras.
Sejak kematian orang tuanya, saudara perempuannya ini sangat menderita dan tsifatnya berubah drastis.
Jadi Salsa telah bertahan, dapat dikatakan bahwa temperamen buruk Salsa saat ini semua dibiarkan oleh Bagas.
Salsa terbiasa berpegang teguh pada dirinya sendiri. Kakak laki-lakinya ini sebenarnya orang yang paling mengerti Salsa. Saat kecil ketika Salsa dianiaya di kelas, dia tidak berani memberi tahu orang tuanya, tetapi memberitahu kakaknya untuk pertama kali.
Bagas berpikir bahwa mereka adalah saudara dan saudari terdekat di dunia, dan mereka bisa bahagia seumur hidup.
Tapi sekarang, Salsa membenci dirinya sendiri. Salsa memperlakukan Bagas sebagai musuh, dan menghindarinya.