Chapter 51 - Sahabat Terbaik

"Bersamanya membuatku merasa bahwa aku masih manusia."

Untuk waktu yang lama, suara Irwan yang rendah dan serak bergema di dalam gerbong kereta. Irwan sudah lama memikirkannya, lalu dalam sekejap kata-kata itu meluap dari bibirnya dengan susah payah.

"Kau sudah melihatnya langsung. Mulai sekarang, aku ingin menjadi suami dan ayah bagi anak-anakku nanti. Aku tidak bisa melepaskannya."

"Aku menghormati keputusanmu, dan aku tahu bagaimana perasaanmu saat ini."

Bagas menepuk pundak Irwan lagi untuk menunjukkan dukungannya.

Sebagai seorang pria, jika dia tidak dapat melindungi wanitanya sendiri dan memilih untuk meninggalkannya sejak awal, pria seperti apa dia?

Irwan akan menghalangi semua angin dan hujan. Dia hanya perlu Intan memberikan tangan kecilnya yang lembut untuk dirinya sendiri, itu saja.

...

Intan kembali ke kampus tapi dia menemukan bahwa semua orang sedang memandang dirinya sendiri sambil menunjuk.

This is the end of Part One, download Chereads app to continue:

DOWNLOAD APP FOR FREEVIEW OTHER BOOKS