Rahayu datang setelah Intan tidak tinggal lama di rumah keluarga Surya.
Jika bukan karena Bibi Ijah mati-matian menghentikannya, dia khawatir kuku Rahayu akan merobek wajah Intan.
Intan dicubit dan dipukuli, tubuhnya memar, bahkan Bibi Ijah tdak bisa mengehntikan lagi.
Rahayu ingin membawanya pulang untuk menghukum Intan, tetapi Bibi Ijah menghentikannya.
"Nyonya Rahayu, bahkan jika nyonya kita melakukan kesalahan, dia masih harus menunggu Tuan Surya kembali dan menanganinya. Nyonya Rahayu tidak bisa membawa wanita itu pergi dan menyiksanya dengan hukuman mati!"
"Apa yang kamu pikirkan, kamu hanya seorang wanita tua, minggir kau! Dia melukai menantu perempuanku, apakah aku tidak bisa menghukumnya? Lebih baik aku menghukumnya hingga mati daripada membiarkan hatinya yang kejam, mendorong menantu perempuanku ke bawah. Menantu perempuanku hamil lebih dari sebulan dalam perutnya! Apakah kamu manusia? Kamu membunuh cucu kecil keluarga Wijaya!"