Waktu terus berjalan sesuai pergerakannya. Dari detik, menit, jam, lalu berganti dengan hari. Hari senin pun tiba, hari ke lima di bulan Agustus. Hari yang menjadikan hati Nadira agak gelisah. Namun hari ini juga yang menjadikan dua insan menjadi terikat.
Sudah ada jam 8 pagi lebih namun Dira masih belum keluar dari kamarnya. Rendra juga sudah meneriaki dan mengetuk berulang kali pintu kamarnya namun Dira diam saja. Jangan khawatir, Dira sudah siap dengan semuanya. Gadis itu sudah selesai mandi bahkan sudah merias diri secukupnya dengan setelan batik Madura yang ia pernah beli beberapa minggu lalu.
Entah kenapa Dira merasa benar-benar tak ingin datang. Padahal sudah dari pagi tadi Karina terus mengiriminya pesan yang membahas bahwa perempuan itu sedang berdebar tak karuan hatinya.