Nadira pulang tepat jam empat sore hari ini. Setelah banyak berbincang dengan Darka tadi di tempat kerja, ia memilih untuk sedikit menenangkan diri.
Kini kedua kakinya sudah masuk ke dalam bathup marmer di kamar mandinya. Sudah terisi air hangat dan sabun yang busanya banyak. Dira langsung meletakkan tubuhnya di dalam air. Tengkuk belakangnya ia letakkan di ujung bathup yang memang khusus sebagai tumpuan kepala.
Lilin aromaterapi dalam kamar mandi juga sudah Dira nyalakan. Bau harum aromaterapi yang mengandung bergamot itu rasanya cukup untuk membuat pikiran Nadira dan tubuhnya sangat rileks. Seolah semua beban langsung terlepas dari bahunya.
Namun baru saja Dira berendam ada sekitar lima menit, bel rumah berbunyi dan terdengar sangat kencang karena ia di rumah memang sendirian. Tentu saja Nadira kaget dan kelabakam harus bagaimana karena ia bahkan belum keluar dari bathup. Padahal ia menginginkan sesi mandi yang agak lama paling tidak setengah jam untuk berendam.