Dapat Abim lihat dengan jelas Nadira jadi agak kaku dan tangannya kembali gemetar. Abim langsung menidurkan Nadira dan memeluk istrinya dari belakang. "Ssssttt.. udah.. udah.. gapapa Ra gapapa. Kita coba lagi lain kali oke.. tidurlah." Ucapnya dengan sabar.
Ssmentara Nadira sendiri hanya bisa menangis dalam diam dan menggenggam jemari tangan Abim yang memeluk perutnya. "Maaf ya mas.. ma-af..hiks.." ujarnya dengan suara bergetar.
Rasanya perasaan Abim juga ikut sangat sedih. Bahkan Abim hampir mengeluarkan air matanya yang kini berada di pelupuk mata. "Gapapa Ra..gapapa."
"Aku buruk banget mas.. aku gak bisa ngasih ke kamu.."
"Ssstt..udah jangan gitu. Kan kita tadi sepakat buat nyoba. Kalau kamu di tengah-tengah nggak bisa dan tiba-tiba ngerasa kaget lagi ya udah gak usah diterusin."
"T-tapi kan kita mau menghadapi LDR. Aku buruk banget gak bisa bikin suasana romantis padahal kita mau pisah kota."