Dira makan dengan lahap namun pelan dan cenderung menikmati rasa masakan Abim. Sembari makan, Nadira jadi tidak enak mengingat sikapnya pada Abim tadi. Sebenarnya maksud dirinya mendekat ke meja makan juga ingin dekat dengan Abim. Ingin menyapa suaminya itu dengan benar seperti menggamit siku lengan Abim dan mengecup Abim dengan singkat.
Namun, entah mengapa Nadira tadi malah bereaksi menjauh. Padahal ia peka maksud Abim mendekati dirinya hanya ingin memeluknya sebentar. Abim tadi juga tidak bermaksud apa-apa. Lelaki itu juga hanya ingin menyapa Nadira dan ingin membelai lengan Nadira saja. Tapi karena reaksi Nadira tidak sesuai harapannya, Abim jadi mengalah saja dan membiarkan Nadira untuk makan.
Abim, lelaki itu kini sedang mencuci mobilnya. Masih mengusap-usap kaca mobil dengan spons yang sudah dipenuhi busa. Pandangan lelaki itu setengah melamun setengah tidak melamun. Pikirannya hanya terisi dengan sikap Nadira yang menjadi acuh atau lebih dominan ke rasa takut.
