"Terus ini ke mana?" Tanya Abim lagi.
Dira mengerlingkan matanya. "Gimana kalau ke rumah kamu aja?" Tanyanya dengan nada menggoda.
"Ra.. jangan goda aku dong ah." Pinta Abim yang merasa jiwa lelakinya bergejolak.
Nadira terkekeh. "Kamu baik banget sih." Ujarnya.
"Maksud kamu?"
"Emm yaaa.. padahal aku 'ingin'. Tapi kamu menahannya dengan baik."
Abim tersenyum. "Meskipun hanya berciuman, tapi aku nggak mau membangunkan sisi diriku yang meminta lebih ke kamu. Aku ingin kita sama-sama menikmatinya ketika sudah halal."
Dira terharu. Ia jadi semakin menyayangi sosok yang kini sangat mencintai dirinya. "Makasih ya mas.. udah bisa sabar."
"Iya. Always.." ujar Abim sambil menggenggam tangan kanan Nadira.
"Tapi aku seriusan. Aku mau ke rumah mas Abim aja."
"Jangan dong Ra.. kamu mau aku kalangkabut sendiri?"