Chereads / Tunangan ke-13 / Chapter 9 - La parte 9, Laki-laki kedua

Chapter 9 - La parte 9, Laki-laki kedua

Bangun pagi untuk sekolah ialah kebiasaan yang terpaksa harus dilakukan oleh Sona, setelah berkemas dan rapih Sona pun menuju ruang makan, dimana disana sudah ada orang tuanya yang duduk sambil menyantap sarapan mereka, Sona berdiri di dekat kursi yang biasa ia duduki, sambil menatap kedua orang tuanya secara bergantian, Sona menatapnya dengan tatapan yang sedikit mengintimidasi dan membuat orang tuanya menatap ke arah Sona, mata Sona seperti ingin menyampaikan sesuatu, orang tuanya berhenti menyantap makanannya dan ikut menatap Sona dengan tatapan bertanya atau heran

"Kenapa kamu?" tanya mom

"Ada berapa banyak lagi laki-laki yang jodohkan ke Sona?" tanya Sona

"Hm sampai kamu menikah, itu udah cukup" ucap daddy

"Sona bisa cari sendiri kok, mom sama dad tenang aja, slow down, okay?" balas Sona sambil senyum

"Sekalian Sona, dad juga mau membangun bisnis dengan orang tua mereka, apa salahnya kamu di jodohkan dengan mereka? mereka tampan kok, mapan lagi" ujar daddy

"Tapi kan bukan selera Sona"

"Emang selera kamu bagaimana" tanya Mom

"Selera Sona tuh yang cakep, tinggi, putih, berwibawa, ga manja, dan terlebih lagi kalo Sona udah jatuh hati sama dia" Ucap Sona seperti berkhayal

"Nanti daddy carikan, kamu tenang saja" ujar Daddy

"Sona mau cari sendiri"

Percakapan terhenti disana karena Sona terlebih dahulu meninggalkan meja makan tanpa berpamitan sedikit pun, sesampainya Sona di depan mobilnya, dia memasukkan tasnya ke mobil dan kembali lagi ke meja makan

"Lah? kenapa balik lagi?" tanya Mom

"Tuh kan, Sona lupa salam, masa gitu aja mom ngga tau" ujar Sona kesal

Setelah bersalaman, Sona kembali ke mobilnya dan melaju ke jalanan yang akan mengantarkannya ke sekolah yang saat ini ia tempati, disana sudah ramai sekali orang yang berjalan dari luar gang karena mereka pergi dengan angkot, Sona memasuki gerbang sekolah dan segera memarkirkan mobilnya di tempat parkir, kemudian Sona berjalan menuju kelasnya, dia melihat teman-temannya sudah ada di kelas dan hanya dia yang baru datang, Sona segera menuju tempat duduknya dan duduk. Dila melihat Sona dengan tatapan bertanya

"Kenapa?" tanya Dila pada Sona yang membuat 7 orang itu berkumpul untuk mendengar dialog itu

"Lagi, mereka jodohin gue buat urusan bisnis" ujar Sona

"Ooh, udah biasa sih itu mah" balas Queen

"Kok biasa?" tanya Vio

"Iyalah, pengusaha jodohin anaknya sama temen bisnisnya itu udah biasa, bokap gue juga gitu" balas Queen

"Ya mana gue tau, gue kan bukan anak pengusaha, gue kan anak produser" balas Vio

"Ntar lo juga di jodohin kok" ucap Katie

"Lah? kan bokap gue bukan pengusaha" ujar Vio

"Denger nih, bokap kita bakal jodohin kita sama temennya, kenapa? biar bisa dapat yang sederajat dan memperkuat hubungan yang udah lama dijalin, percaya deh" ujar Katie

"Amit-amit deh, gue mending nyari sendiri" ujar Vio

"Apa salahnya sama perjodohan? gue mau kok, asalkan itu selera gue mah embat aja" ucap Lara

"Emang ngga ada salahnya, tapi bagi gue itu risih banget, seakan gue ngga laku" ujar Vio

"Trus sekarang gimana? perjodohannya lo terima?" tanya Mo pada Sona

"Engga, bukan selera gue" ujar Sona

"Perlu bantuan?" tanya Queen

"Gue belum ada rencana apa-apa" ucap Sona

"Gue juga ngga tau mau bantu lo gimana, kan gue ngga tau calon lo itu gimana" balas Queen

"Easy kok, kenalin aja dia ke kita" ujar Dila

"Boleh tuh" Ucap Lara setuju

"Tapi jangan main kasar ya, dia gemulai gue ngga mau nyakitin dia" ujar Sona

"Kenalin dulu aja, ntar kita juga tau kok harus gimana, lo tenang aja" balas Katie

Setelah itu guru masuk ke kelas mereka dan mereka belajar dengan berbagai cara, ada yang malas-malasan, ada yang serius, ada yang tidak terlihat serius tapi memperhatikan dan masih banyak lagi, kali ini yang mengajar bukan lah guru killer, setelah bosan mendengar penjelasan guru itu yang sudah 3 jam pelajaran lamanya, bel istirahat berbunyi dan semua murid keluar menuju kantin termasuk Sona dan ke 6 temannya, di kantin mereka mencari satu laki-laki untuk mengambilkan makanan untuk mereka, Sona menatap seorang laki-laki yang sedang berjalan sendirian, lalu Sona menghampirinya dan memintanya untuk mengantri makanan untuk mereka ber 7 dengan imbalan bisa ngedate malam ini dengan Sona dan laki-laki itu segera mengantri makanan untuk Sona dan teman-temannya, Sona kembali ke tempat duduknya

"Kapan kami ketemu dia?" tanya Vio

"Gue telfon dulu bentar" ujar Sona

Setelah telfonan kurang dari 5 menit dan berakting dengan suaranya yang lembut, Sona pun kembali menatap satu persatu temannya yang sudah menunggu jawaban Sona sedaritadi

"Kita bisa ketemu dia siang ini, setelah sekolah, di mall deket sekolah" ujar Sona

Serempak semuanya mengangguk dan mempersiapkan diri mereka untuk bisa berbicara lembut dan terkesan perhatian sesuai dengan perkataan Sona bahwa dia adalah laki-laki yang gemulai, itu mereka lakukan agar laki-laki itu tidak takut dengan mereka, setelah itu makanan mereka pun sampai dan mereka menyantap makanan mereka dengan lahap

Bel masuk telah berbunyi, mereka tidak sabar untuk bertemu dengan si laki-laki itu mereka penasaran segemulai apa laki-laki itu hingga Sona tidak ingin si laki-laki ini terluka, tapi jam pelajaran belum juga habis kalau mereka bolos itu akan membuat mereka di marahi esoknya sementara mereka sedang malas untuk dimarahi, mereka melihat jam lebih sering daripada sebelumnya itu artinya mereka sudah bosan dengan pelajaran dan tidak lagi tertarik untuk sekedar mendengarkan saja

3 jam lamanya mereka menunggu akhirnya jam pulang pun berbunyi dan mereka segera ke parkiran untuk mengambil mobil mereka, yah kali ini mereka semua menggunakan mobil, tidak ada yang sedang malas menyetir, mereka menuju ke rumah Sona terlebih dahulu untuk mengganti baju, yah mereka menggunakan baju Sona kali ini, karena rasanya agak risih kalau menggunakan baju seragam sekolah ke dalam mall itu, mereka berdandan sedikit dan pergi ke mall itu dengan mobil Sona, kali ini Sona yang membawa mobilnya, sangat santai dan tidak terburu-buru, 40 menit sudah terlewati dan mereka pun sampai di mall itu, mereka segera menuju lantai 3 untuk bertemu dengan laki-laki itu

10 menit menunggu akhirnya laki-laki itu datang dengan jalan tertunduk dan malu-malu melihat ke 7 perempuan cantik itu, dia menyapa Sona

"Hai Sona, udah lama ya?" ucapnya sambil menunduk dan sesekali curi-curi pandang

Teman-teman Sona yang lainnya memperhatikan laki-laki itu dari ujung kepala hingga ujung kaki, entah itu pakaiannya, gayanya dan lain-lain

"Yaudah Riki, duduk dulu ya, ini teman-temanku" ucap Sona