"Tidak apa-apa jika aku tidak pantas dicintai, tapi apakah aku juga tidak boleh mencintai siapa pun…?"
Kirana perlahan mengalihkan pandangannya dari hamparan pasir pantai. Mata sayunya membalas tatapan Rendra yang ternyata tampak berkaca-kaca, seolah pria itu siap menangis kapan saja.
"Boleh, kan?" tanya Kirana, membuat Rendra segera menganggukkan kepalanya berulang kali.
Pandangan Kirana perlahan beralih pada tangannya yang entah sudah berapa lama berada dalam genggaman Rendra. Bahkan selama perjalanan menuju pantai tadi, Kirana tidak ingin melepaskannya, memaksa Rendra menyetir hanya dengan satu tangan.
Satu tangan Rendra yang bebas terulur dan bergabung dalam genggaman itu. Dia kemudian mengelus lembut jemari Kirana dengan kedua ibu jarinya.
"Mas...."
"Ya, Sayang."
"Boleh minta sesuatu?"