Kirana memang kerap membuat orang-orang terkejut dengan keberaniannya dalam mengambil keputusan. Walau kadang tak terlihat butuh waktu lama untuk berpikir terlebih dahulu, orang-orang bisa melihat bahwa Kirana bukan pribadi impulsif.
Meski demikian, tentu tetap saja ada saat di mana Kirana hanya merasa harus segera bergerak tanpa membuat pertimbangan apa pun. Seperti sore ini, misalnya.
Pertemuan tak terduga dengan Bara siang tadi membuat kondisi psikologis Kirana tak stabil. Kecemasannya memang sempat teralihkan masalah pekerjaan yang juga tak kalah menguras energi, tapi pikiran dan perasaan Kirana seketika menjadi jauh lebih kacau gara-gara pesan singkat dari Bara beberapa saat yang lalu.
Bara membuatnya marah sekaligus takut dan Kirana menyesal karena dirinya malah berakhir menelepon pria itu. Bukankah Kirana tak mau bertemu Bara lagi? Mengapa dia malah tersulut emosi dan terdorong untuk segera mendatangi Bara, bahkan di mana pun orang itu berada?