Rendra gelisah. Apa dia benar-benar jatuh cinta? Jika memang iya, bagaimana bisa? Bagaimana dia bisa jatuh cinta kepada Kirana?
"Kelima," Bobby memberi jeda sebelum lanjut berbicara. "Apa yang membuat Bos mencium Mbak Kirana? Setahu saya, Bos bukan seseorang yang bisa sembarangan mencium perempuan."
"Hanya…," Rendra terlihat tak yakin ingin menjawab seperti apa. "Hanya sedikit terbawa suasana…?"
Rendra merasa dirinya mungkin hanya terbawa suasana. Setelah Kirana tiba-tiba mengecup pipinya, Rendra merasa tidak sanggup menatap mata tunangannya itu. Namun, perhatiannya justru jatuh ke bagian lain yang ternyata lebih berbahaya.
Bibir lembut Kirana seolah mengundang Rendra untuk menyentuhnya. Kecupan pertama mungkin di luar kendali Rendra. Namun, kecupan kedua tidak begitu. Rendra sadar dia memang menginginkan lebih.
Bukankah itu artinya Rendra terbawa suasana? Dia bukan melakukannya karena memiliki perasaan khusus terhadap Kirana, tapi cuma akibat dorongan sesaat.