Rendra masih duduk termenung di kursi kerjanya setelah menyelesaikan rapat terakhirnya sore ini. Dalam keheningan, ia teringat kembali dengan apa yang dikatakan seseorang kepadanya tentang masa lalu Kirana.
Hari itu, diliputi perasaan bersalah tak karuan setelah melakukan sesuatu yang tidak seharusnya bersama mantan istrinya, Rendra memutuskan untuk segera keluar meninggalkan hotel. Dia pergi menuju sebuah bar yang beberapa tahun lalu sempat jadi tempat yang sering dia kunjungi setiap kali merasa kacau.
Rendra duduk di meja depan barista. Untuk beberapa saat, dia cuma memandangi deretan minuman beralkohol di depannya, sambil sesekali memerhatikan sang barista meracik minuman. Setelah sekitar 10 menit berlalu, dia baru memesan cocktail untuk menemaninya malam itu.
"Sejak kapan lo suka minuman kayak gitu? Biasanya gue lihat lo beli wiski atau paling nggak red wine."