"Parah kamu, Na. Bisa-bisanya mesum di rumah sakit. Cepet ceritain, Na. Tadi kamu sama dia abis ngapain aja? Kayaknya seru, nih. Hahaha…."
Kirana merasa malu sekaligus jengkel karena Firda meledeknya dengan ekspresi yang sungguh menyebalkan.
"Pulang sana, Da!" usir Kirana. "Sana pulang! Kasihan suamimu sendirian di rumah."
Firda jelas tidak peduli walau Kirana terang-terangan mengusirnya. Dia justru semakin bersemangat untuk mencari tahu seperti apa proses terbentuknya bekas kemerahan di leher sahabatnya.
"Suamiku lagi nongkrong sama temen-temennya. Dia mau jemput aku sekitar jam sembilan dan ini baru jam setengah delapan. Tenang aja, Na. Aku masih punya banyak waktu untuk dengerin ceritamu."
Kirana mencebik kesal, sedangkan Firda terlihat semakin antusias menggoda sang sahabat.
"Jadi, si Rendra itu aslinya kayak gimana? Dia lumayan jago bikin tanda begituan, ya?"