"Katamu, aku adalah cinta pertama dan terakhir kamu."
Maria resah. Dia tak percaya bahwa Rendra bisa dengan begitu mudahnya mengaku jatuh cinta kepada perempuan lain di depan dirinya. Apakah Rendra memang sudah tidak menginginkannya lagi?
Senyum di bibir Rendra memudar perlahan. Dia menundukkan kepalanya, lalu berkata, "Iya, dulu aku pikir kayak gitu. Sampai sekarang pun aku yakin kamu adalah cinta pertamaku."
Rendra kembali mengangkat kepalanya. Dengan senyum simpulnya, dia lalu mengatakan, "Tapi soal cinta terakhir, aku udah berubah pikiran. Ternyata bukan kamu orangnya."
Untuk beberapa saat, keduanya hanya terdiam saling memandang dan sibuk dengan pikiran masing-masing.
"Kamu ngomong apa, sih, Ren?"
Maria mendekatkan tubuhnya ke arah Rendra, lalu memeluk pria itu dan mengusap punggung Rendra perlahan.
"Ren, aku tahu aku salah karena egois banget waktu itu, tapi aku sekarang sadar kalau aku cuma butuh bahagia bersama kamu. Aku sayang kamu, Ren...."