Happy Reading guys...
.
.
.
Baby J ayah...
Jika Kau menemukan surat ini, berarti ayah sudah tidak ada. Benar bukan?
Umur berapa kau sekarang Jim? Pastinya makin tua kan dirimu.
Ayah menulis surat ini karena ayah ingin memberi tahu beberapa hal kepadamu dan pastinya kau tidak boleh menolaknya! Ingat itu. Seperti yang kau tau, ayah mu ini tak pernah kan meminta sesuatu darimu? Nah sekaranglah saatnya.
Jim... Jujur ayah tidak suka dengan Soo Young. Dan tidak merestuimu. Tapi melihatmu bahagia dengan Soo Young ayah harus berbuat apa? Tidak ada yang bisa ayah lakukan.
Apa hubunganmu dan Soo Young berjalan mulus? Kalau iya, ayah ucapkan selamat kepadamu. jaga dia, dia wanita seperti ibumu, bicaralah yang lembut kepadanya, jangan sekali-kali kau berbuat kasar padanya. Ingat itu Park Jimin...
Tapi firasat ayah hubungan kau tidak berjalan semestinya. Benar tidak?
Jujur ayah ragu untuk mengatakan permintaan ayah kepadamu. Apalagi lewat prantara seperti ini, dan ragu atas jawabanmu selanjutnya. Apa kau siap?
Kau Park Jimin. Sudah ayah jodohkan dengan Chae Young. Apa kau mengingatnya? Gadis cantik yang menyukai bunga mawar dan warna merah. Ayah harap kau mengingat gadis cantik tersebut.
Jim... Kau menerima permintaan ayahmu ini kan? Kalau kau ragu Chae Young gadis seperti apa, kau bisa melihat sobekan foto yang terdapat diamplop ini juga, memang itu foto lama. Tapi kau pasti langsung mengingat dia, ya pasti.
Untuk sifatnya kau tak perlu meragukannya. Dia gadis pintar, baik, dan pantang menyerah. Sama sepertimu pantang menyerah, pintar memasak seperti ibumu, dan tak pernah mengeluh. Kebalikan darimu yang selalu mengeluh jika banyak tugas.
Ayah berharap banyak kepadamu Jim... Tetap menjadi Jimin yang selalu ayah kenal, semangat dan pantang menyerah itu adalah hal yang ayah suka darimu.
*****
Jungkook mengusap air matanya Setelah membaca surat dari ayahnya untuk kakaknya tersebut. Jimin pun sama dia menangis, ayahnya benar selama ini ayahnya tidak pernah meminta apapun darinya. Dan ini adalah permintaan pertama dan terakhir sang ayah. Ya, Jimin harus menikah dengan Chae Young gadis kecil yang pernah Jimin ajak bermain bersama. Jimin ingat Chae Young dia memang cantik tapi Jimin tak dekat dengannya. Keadaan menjadi sulit setelah Jimin sadar akan fisiknya yang sekarang. Apa Chae Young akan menerimanya? Yang jelas-jelas sekarang sudah cacat seperti ini.
Jungkook mengelus tangan Jimin dia juga bingung dengan permintaan ayah mereka. Karena kesehatan Jimin saja menurutnya belum pulih ditambah dengan kabar buruk yang selalu menimpanya.
"Hyung... "
Jimin tak menjawab, sekarang yang dia perlukan mencari informasi lebih lanjut tentang Chae Young dan ingin beristirahat.
"Tolong panggilkan Felix. Aku ingin memberikannya tugas baru.",Jungkook mengangguk, lalu pergi menemui Felix—asisten pribadi Jimin.
*****
Felix senang akhirnya Jimin membutuhkannya lagi. Dengan langkah bersemangat dirinya menemui Jimin.
"Ada yang bisa saya bantu Tuan Park?"
"cari tahu mengenai gadis bernama Kim Chae Young."
"baik tuan. Segera saya carikan informasi mengenai gadis bernama Kim Chae Young. Kalau begitu saya permisi."
Setelah Felix pergi dengan perlahan Jimin menutup matanya. Rasa kantuk yang sedari tadi dia tahan benar-benar tak bisa dia tahan lagi. Satu nama yang terlintas diotaknya sebelum dia benar-benar terlelap.
Kim Chae Young...
*****
Park Jimin nama yang sedari tadi mengganggu konsentrasi Chae Young. Sampai akhirnya dia memutuskan untuk pergi kesebuah cafe dipinggir kota Seoul.
Dia tak sendiri, dia mengundang ayahnya dan memesan ruang VVIP. Tak ada cara lain untuk menemukan jawaban terakhir dari teka-teki yang diberikan Tuan J. Ya, dia akan bertanya langsung kepada ayahnya.
Tuan Kim——ayah Chae Young, mendengarkan cerita anaknya sampai habis. Bagaimana dirinya mendapatkan Paperbag hitam 2 tahun lalu, sampai akhirnya mulai terjawab satu per satu. Namun satu yang belum dipecahkan Chae Young. Maksud dari surat yang diberikan Tuan J kepadanya.
Tuan Kim tersenyum kecil. Menatap Chae Young yang sebentar lagi akan ia lepas menjadi istri dari anak sahabatnya. Putri kecilnya sekarang sudah dewasa, walaupun sudah dewasa. Tapi bagi Tuan Kim, Chae Young masih Putri kecilnya.
"Ayah tau Park Jimin?"
Tuan Kim tersenyum Di mengangguk sebagai jawabannya. "Kenapa memangnya?" tanya Tuan kim pura-pura tak tahu apa yang terjadi.
"Ya seperti yang aku ceritakan sebelumnya ayah, bahwa Tuan J——ayah Park Jimin. Dia---sedang memberikanku teka-teki."
"Kau yakin tak tahu arti surat itu?" tanya Tuan Kim memastikan lagi. Chae Young mengangguk sebagai jawaban.
"Janji, kalau kau tau jawaban terakhir dari teka-teki yang Dia berikan, kau akan 'menerimanya'?" kata tuan Kim sambil menekankan kata 'menerimanya'. Chae Young bingung maksud dari kata-kata sang ayah barusan. Karena dirinya sudah benar-benar penasaran akhirnya Chae Young mengangguk lagi.
Tuan Kim tersenyum tipis, sebenarnya dia agak ragu untuk mengatakan apa yang sebenarnya terjadi kepada Chae Young. Terlebih lagi apakah Chae Young akan menerima Jimin?
"Chae Young. Putri kecil ayah dan putri satu-satunya ayah——sudah ayah jodohkan--- dengan Park Jimin" Chae Young membulatkan matanya. Dia yakin dia tidak salah mendengar, ya dia yakin itu.
*****
Chae Young marah.
Dia marah kepada sang ayah. Setelah mendengar jawaban terakhir tersebut, Chae Young pergi dengan air mata yang tak bisa dia tahan. Ini tak masuk akal baginya, bagaimana bisa dirinya harus menikah diusia muda seperti ini? Dengan alasan perjodohan? Itu benar-benar konyol sekali!
Tuan Kim sudah menduga akan reaksi pertama yang ditunjukan Chae Young. Dia lebih memilih diam tidak mengejar Chae Young agar Chae Young bisa berpikir dengan kepala dingin. Setelah Tuan Kim menghabiskan kopi pesanannya, matanya tertuju pada sobekan foto yang tadi Chae Young bawa. Ya, foto dirinya dan Jimin.
*****
Felix benar-benar bisa diandalkan, dia menyelesaikan tugas dengan sangat cepat. Tak butuh waktu lama untuk dirinya menemukan informasi detail Chae Young.
Jimin tersenyum puas. Setelah mendengarkan informasi detail Chae Young dari Felix. Benar yang dikatakan ayahnya——bahwa Chae Young pintar terlebih lagi dalam bidang memasak. Satu informasi yang menarik perhatian Jimin——bahwa Chae Young memiliki kedai ramyun yang terkenal di Seoul.
"Felix, aku ingin mencoba ramyun buatannya. Tolong pesankan untukku."
*****
Sudah puluhan kali Dong Young mengetuk pintu kamar Chae Young. Adiknya benar-benar merajuk kepada sang ayah, dari luar saja tangisan Chae Young sampai terdengar. Sebegitu kecewanya kah Dia sampai menangis seperti itu?
Itu pasti. Karena kalau dirinya diposisi Chae Young pasti akan marah juga kepada sang ayah.
Tuan Kim menghela nafas untuk yang kesekian kalinya. Dia benar-benar merasa bersalah kepada putrinya. Tapi mau bagaimana lagi? Toh Chae Young pasti akan mengetahui jawaban terakhir itu entah dari dirinya yang berhasil menjawab teka-tekinya sendiri atau dari orang lain.
Dong Young menatap sang ayah, dia benar-benar tak tega melihat adiknya seperti itu. Apapun caranya dia akan melakukan yang terbaik untuk adiknya.
"apa tidak ada cara lain ayah?" tanyanya dengan serius.
"tidak ada." jawab Tuan Kim yang menatap putranya tersebut.
"batalkan perjodohan ini!" kata Dong Young membuang muka dari sang ayah. Tuan Kim tersentak. Dia menggeleng sebagai jawaban.
"kenapa memangnya? Masih banyak pria lain diluar sana. Chae Young berhak memilih pasangannya sendiri, bukan dari perjodohan seperti ini ayah." kata Dong Young dengan muka memerah menahan amarahnya. Tuan Kim tau itu. Chae Young berhak memilih pasangan hidupnya sendiri. Tapi dirinya hanya ingin memberikan yang terbaik untuk putrinya.
Pintu kamar Chae Young terbuka. Dia——Chae Young menatap ayahnya dengan tersendu-sendu.
"Ak-aku ingin bertemu dengan Park Jimin."
🌹