Keesokan harinya Darryl datang ke rumah Edwin Sebastian, dengan senyum lebar. Seperti menganggap rumah Edwin rumah sendiri Darryl langsung menuju ke kamar Nirina. Ketika akan menuju lantai dua tempat kamar Nirina, dia bertemu sang calon mertua Edwin.
" pagi alpha Darryl " sapa Edwin.
" pagi Edwin, hari ini ini aku akan mengajak Nirina ke suatu tempat jadi di Ijinkan aku membawanya " kata Darryl.
" hum tentu alpha " jawab Edwin dengan senyum tipis.
Di kamar yang tidak begitu luas hanya ada ranjang, lemari, meja hias tampak seorang wanita tertidur dengan damai. Ya dia adalah Nirina, calon luna greenpack. Tanpa mengetuk pintu Darryl langsung masuk dan berjalan menuju ranjang Nirina, diamatinya wajah teduh sang calon luna itu. Tangan kanan nya merapikan rambut nakal yang ada di depan wajah, kemudian mengelus pipi dan menuju bibir tipis berwarna pink. " ini akan jadi tempat favorit ku nanti mate " batin Darryl. Ah, sial gara - gara tangannya yang meraba bibir itu membuat sang pemilik membuka mata.
" aaaaa....aap appa yang kamu lakuin di brengsek " kaget Nirina.
" heh....kau lupa mate, aku ingin mengajakmu pergi, jadi bangun dan bersiaplah dan satu lagi jangan mengataiku brengsek mate" tegas Darryl.
" kau memang pria brengsek dan mesum, kenapa...karena pagi - pagi datang ke kamar seorang gadis dan tanpa premisi serta mem mmebelai bi bir ku " jawab Nirina antara gugup juga marah.
" heh. seperti aku harus memberi sedikit hukuman untuk mu mate " jawab Darry langsung menindih Nirina.
" aaaa ap apaa yang kau lakukan " kata Nirina yang langsung beringsut dan memenjamkan mata takut melihat mata Darryl yang tiba - tiba berubah hijau.
" mate kau tahu, sejak melihatmu pertama aku suka sekali dengan bibir ini " jawab Darryl langsung menempelkan bibirnya ke bibir Nirina.
Nirina yang tak siap hanya diam tanpa merespon, Darryl yang mulai kesal langsung digigitnya bibir bawahnya Nirina membuat sang empu berteriak " aaaaa.... " tak menyia - yiakan lidah Darryl masuk.
clap clap clap.....( anggap aja suara orang berciuman )
Diraihnya tengkuk Nirina untuk memperdalam ciuman, tak ingin membuat mate nya kehabisan udara, ciuman Darryl pindah menelusuri leher jenjangnya.
slurpp slurp slurp....
" ahhh...hen...tiiii..kannn, aah.." sial kenapa malah mendesah gini si batin Nirina.
Tak tinggal diam, tangan Darryl menuju ke dada montok milik Nirina karena gemas di remasnya.
" sialll....sudah memakai baju tidur tipis dan ini dia tidak memakai bh, sial sial bikin gemes ingin menyusu " mindlink Darryl kepada seseorang yang saat ini menguasai tubuhnya. Ternyata Grigo menguasai tubuh Darryl, sehingga bebas bisa menyerang Nirina dengan ganas.
Karena provokasi dari Darryl, sosok yang sedang menyerang Nirina makin ganas, tangannya mulai membuka kancing baju tidur sehingga payudara Nirina terpampang jelas di depannya. Puting merah muda yang agak kecoklatan itu mengeras karena di pilin, Grigo yang berganti dengan Darryl langsung mencaplok puting indah itu.
" hiks..hiks...hiks aahh..ahh..ahh.." suara tangis Nirina bercampur desahan kala Darry mengemut putingnya.
" hiks hiks hiks....hen..ti...kannn...Dar....yyll.." tangis Nirina lagi berusaha menghentikan darryl yang masih mengemut bahkan mengigit puting.
deg...
seakan tersadar bibir Darryl langsung melepasnya dari puting dan sedikit menjauh kan mukanya. Lalu di tatapnya wajah Nirina yang sudah basah oleh air mata.
" umm...ma maaf mate, aku khilaf " sesal Darryl yang sudah bermata coklat lagi.
" maafkan aku mate, aku aku aku tidak sengaja. Ku mohon berhentilah menangis itu menyakitiku " sahut Darry lagi lalu memeluk Nirina berusaha menyalurkan ketenangan.
" maaf yang menyentuhmu tadi adalah grigo, dia sisi lain dari ku mungkin nanti dia akan bertemu dengan mu. karena kamu sudah bangun, mandilah aku tunggu di bawah " lanjut Darryl lalu beranjak keluar kamar.
Nirina yang masih menangis langsung mengambil handuk dan ke kamar mandi.
Di dalam kamar mandi Nirina hanya termenung sambil mengingat kata Darryl
" Grigo siapa dia, kenapa Darryl bilang itu sisi lain darinya. apakah Darryl memiliki dua kepribadian, apa dia seorang psikopat, sialll....aku harus bagaimana kalo itu benar dan matanya tadi berubah hijau. Sebenarnya apa dan siapa grigo ini juga Darryl " monolog Nirina.