Thomas baru membuka mata ketika ia sebuah sahutan yang menyebut namanya masuk ke telinganya. Sahutan ditambah gedoran di pintu kamar bernuansa biru itu, membuat Thomas memaksakan diri untuk membangun kesadarannya. Kimberly terus menyahutnya untuk segera bangun dan turun ke bawah untuk sarapan. Ia tidak berhenti, sampai Thomas menyahutnya balik dengan berkata kalau ia akan segera turun. Setelah itu, barulah Kimberly berhenti menyahutnya. Kemudian terdengar suara langkah kaki menuruni tangga kayu.