Gemerincing khas pintu bar berbunyi ketika seseorang mendorong pintu tersebut. Nataline tidak menoleh ke sumber suara untuk mengecek satu-satu orang yang masuk, melainkan ia duduk termenung menatap gelas berisi cairan bening dengan tambahan daun mint dan potongan jeruk nipis yang melayang di dalam gelas. Ia perhatikan tetesan air yang mengalir di dinding gelas dan es batu yang meleleh untuk sedikit mengisi cairan yang sudah setengah diminum itu. Ia segan menghabiskan minumannya sebelum orang yang ditunggu tiba.
Ini sudah gemerincing yang ke-10, namun orang yang ditunggu belum menepuk pundaknya atau memanggil namanya. Ia tidak melihat apakah gemerincing itu karena orang keluar atau masuk. Ia hanya menghitung tiap benda itu berbunyi sejak ia duduk di kursi dekat meja bar, hingga sekarang sudah bertambah lagi menjadi gemerincing yang ke-11.
"Sudah kubilang, Nataline pasti ada di sini."