Untuk naik tangga saja ternyata lebih sulit dari yang dibayangkan di saat kondisinya sedang kurang baik dalam melakukan banyak aktifitas. Baru sampai di anak tangga ke dua, napas Cathrine sudah terasa pendek. Ia pun memutuskan untuk turun lagi. Tapi tidak kembali ke ruang keluarga, melainkan duduk di balik meja administrasi yang berhadapan langsung dengan pintu keluar. Meskipun ada jejeran kursi yang rapat pada dinding di sekitar jalur menuju pintu keluar, Cathrine memilih kursi di balik meja administrasi karena hanya itu kursi yang terdekat dari tangga.
Ia menyandarkan punggung pada kursi empuk itu sambil mengatur napas. Berusaha menenangkan diri sesuai anjuran dokter agar tidak berdampak lebih parah pada cabang bayinya. Aroma kopi dari pengharum ruangan sebagai hiasan dari meja administrasi itu cukup untuk meringankan pikiran. Ditambah keheningan yang tercipta tanpa ada suara berisik yang membuat pikirannya terasa tak tentram.