Ella segera mengambil rajutan syalnya dalam kobaran api perapian yang ganas. Hampir setengah bagian dari syal itu habis terbakar, juga tangan Ella ikut terbakar. Rasa sakit terbakar itu tidak sepadan dari penolakan juga tidak di hargai sama sekali. Xavier hanya melipat kedua tangannya di depan dada. Wajahnya begitu dingin, raut senyumnya saja juga tidak terlihat sama sekali. Ia malah sangat puas dengan apa yang ia lakukan terhadap syal yang begitu jelek itu. Mata Ella mulai berkaca-kaca saat melihat syalnya kini sudah habis terbakar. Ia membuatnya dengan bersusah payah, sekarang sudah hancur.