"Tolong buka pintunya Xavier!" Tidak ada gunanya ia berteriak, mau sekeras apa pun. Pintu itu tidaklah bisa untuk di buka. Prajurit dari Roger sudah memasuki kawasan halaman istana. Dengan senyum jahatnya, ia menyapa Xavier. "Halo raja, jangan senang dulu karena permainan belum selesai." Xavier mengepalkan kedua tangannya erat-erat sekali, amarahnya kian memuncak dan semakin memuncak lagi saat melihat wajah menyebalkan Roger. "Jangan harap kamu bisa mendapatkan apa yang kamu mau!" Xavier mengarah pedangnya ke depan dan menyerang lebih dulu. Penyerangan satu sama lain benar-benar mengerikan dan sangat kacau sekali. Lisa pun jadi tak bisa tidur memikirkan Ella yang sepertinya masih berada di istana.
"Apa aku kabur saja dari sini diam-diam, dengan begitu aku bisa membuktikan apakah kecurigaan aku itu benar atau tidak." Nasib keberuntung tidaklah berpihak padanya sekarang, ia ketahuan dengan Tara yang masih mencuci piring. "Ratu mau kemana malam-malam begini?"