Wajah Ella benar-benar syok sekarang, ia tak menyangka sama sekali akan ada orang yang mau menolongnya. "Tolong tenangkan emosimu," kata Erwin sekali lagi. Xavier menarik pisau yang di tancapnya. "Ada perlu apa kamu kemari? Mengapa kamu melindungi dia?" tanya Xavier. Pertanyaan itu seakan bisa menambah masalah lagi nanti, Ella pasti akan di tuduh memiliki hubungan dengan Erwin. "Ah maafkan saya Raja, saya sendiri kebetulan lewat menumpang kamar mandi dan mendengar keributan dari sini."
Tatapan mata Xavier benar-benar sinis, "Sebaiknya kamu pergi, karena masalah ini tidak ada kaitannya dengan kamu." Kata-kata itu bagaikan peringatan besar untuk Erwin, Erwin sendiri tak mau pergi karena memiliki dugaan bahwa Xavier akan berbuat hal lain kepada Ella. Ia menganggukkan kepalanya dan pergi. Wajah Ella kembali memucat, kekuatan demon yang ada di tubuh Xavier sudah hampir mengambil kendali.