"Ngapain lo ke sini?" Davina menarik kursi yang ada di depannya. Tatap mata itu kini ia kembalikan pada paras milik teman lamanya. Lima tahun tak berjumpa hampir saja membuat dirinya lupa bagaimana wajah cantik seorang Davira Faranisa.
Gadis di depannya hanya tersenyum ringan. Mulai menyentralkan netranya tepat menatap gadis yang ada di depannya saat ini. Davira datang sebab pesan singkat yang ia kirimkan pada sang sahabat kemarin sore. Tak ada hujan tak badai yang berembus juga tak disambar oleh petir, Davira mempertanyakan tempat tinggal mantan teman dekatnya itu. Arka sempat bertanya apa gerangan yang membuat sahabatnya begitu aneh kemarin malam. Pesan singkat yang dikirimkan oleh Davira benar-benar mengganjal di dalam batinnya kemarin. Bukan Davira namanya kalau mau menjelaskan panjang lebar untuk membuat Arka mengerti. Gadis itu hanya membalas dengan Kalimat singkat untuk menutup percakapan mereka.