Malam datang selepas senja purna dalam bertugas. Menyisakan embusan dingin hawa bayu yang lembut membelai helai demi helai rambut gadis yang baru saja menatap gerbang besi berwarna abu-abu cerah. Selepas menekan bel rumah untuk kesekian kalinya, Davira Faranisa memutuskan untuk menunggu. Tak ingin terlalu memaksa tuan rumah untuk cepat datang dan bersua menyambut kedatangannya yang bisa dibilang tiba-tiba.