Senja menghela nafas berat. Dia benar-benar hampir gila. Satu bulan telah berlalu. Kehidupan kantornya yang awalnya tenang kini harus terusik karena si bos paling menyebalkan, Darrell Meshach.
"Senja.."
"Hm?", ia hanya menjawab sekenanya saja.
"Suram banget sih.."
Senja hanya diam saja dan malah membenamkan wajah diantara lipatan kedua tangannya yang bertumpu di meja kerja.
"GUE BISA GILAAA KARE-"
"Senja segera keruangan saya sekarang!", belum sempat ia bercerita kepada Wike, ia harus menerima kenyataan lagi jika pembicaraannya baru saja terinterupsi oleh si bos yang kini telah berlalu dari hadapannya.
Senja menenangkan diri sejenak. Mengehela nafas panjang lagi untuk yang kesekian kalinya. Dengan langkah berat ia harus mau masuk ke kandang sang bos.
"Semangat ya!", ucap Wike sembari menepuk pundak Senja. Senja hanya menoleh sekilas dan menghela nafas untuk yang kesekian ribu kalinya.
"Permisi pak..", ucap Senja begitu melangkah masuk keruangan Darrell.
"Tolong buatkan saya kopi..", ucap Darrell yang sukses membuat Senja melotot tak percaya.
"Kenapa? Cepat buatkan saya kopi..", tegas Darrell. Rasanya Senja ingin sekali melempari manusia yang ada didepannya ini menggunakan heels 5cm nya. Hanya saja itu hanya bisa ia lakukan dalam khayalannya saja. Dengan hati dongkol Senja segera bergegas keluar ruangan dan menuju pantry.
"Kenapa neng?", tanya Pak Daru yang bekerja sebagai office boy.
"Coba deh Pak Daru bayangin, masa itu orang manggil saya keruangannya cuma buat nyuruh saya bikinin dia kopi! Kan ngeselin pake banget paaaaaakkkkkk..", ucap senja panjang lebar sambil mengaduk kopi yang dibuatnya dengan cepat. Jika ada sianida mungkin sudah dicampurnya dengan kopi yang sedang dibuatnya sekarang.
"Pak Darrell lagi?"
"Iya pak, siapa lagi kalo bukan dia, bos paling reseeeeeeeeee!"
"Jangan gitu ah neng, ntar kesal-kesal taunya jadi cinta..", nasihat Pak Daru.
"Jangan sampe dah Pak Daru..", ucap Senja sembari berlalu membawa kopi istimewanya menuju ruangan bos tersayang.
"Terima kasih", ucap Darrell tanpa memalingkan pandangan dari laporan ditangannya.
"Hmm iya..", jawab Senja sebal yang membuat Darrell kini mengalihkan pandangannya pada salah satu karyawannya itu.
Darrell mengangkat sebelah alisnya."Kau membenciku?"
Mendapat pertanyaan seperti itu Senja memutar bola matanya. "Menurut bapak?"
Darrell tersenyum tipis, "Menurutku kau..", Darrell menggantung kalimatnya sambil menatap Senja intens tapi Senja tetap bertahan dengan ekspresi santai, "hmm.. menurutku kau sangat menyukaiku.."
Spontan saja kata-kata yang diucapkan Darrell sukses membuat mulut Senja menganga tak percaya dengan apa yang Darrell ucapkan. Ia menyipitkan matanya, memandang Darrell seolah penuh dendam. Mana ada yang suka sama orang aneh, rese dan ngeselin begini!? Ejek Senja dalam hati.
Melihat ekspresi Senja, Darrell yang kini membalas tatapan matanya menampakkan ekspresi santai dan biasa saja sambil memain-mainkan ujung kertas berkas yang ada dimejanya.
"Hmm.. awas nanti kau jatuh cinta padaku!"
"Enyahlah kau bos menyebalkan!",Senja menghentakkan kakinya keras kemudian melangkah dengan rasa kesal keluar dari ruangan. Belum jauh ia melangkah keluar dari ruangan, tiba-tiba..
"SENJAAAAAA!"
Terdengar teriakan keras Darrell menyebut namanya. Senja tersenyum lebar dan tertawa puas. Rasakan! Kau pikir enak minum kopi asin!
"Wey! Lu apain tu si ganteng?", tanya Wike setelah mendengar suara teriakan Darrell menyebut nama temannya itu, "Anak-anak yang lain sampe liatin lu semua gara-gara dia teriak gitu..", lanjut Wike sembari mengambil kursi disampingnya untuk duduk didekat Senja.
"Ahahaahahaha.. haduuh perut gue keram..", Senja mencoba menenangkan dirinya setelah tertawa puas, "emm.. gapapa sih Wik, gue cuma kasih dia kejutan aja.."
"kejutan?"
"kejutan kopi asin.. ahahahaha", tawa Senja kembali pecah yang kini menulari Wike.
"Hahaha sialan! gila banget lu ngasih dia kopi asin.."
"Habisnya gue kesel banget, dia manggil gue tadi cuma buat nyuruh gue bikinin dia kopi doang!?", Senja menggeleng-gelengkan kepalanya.
"Gila banget lu!"
"biarin!"
***
Darrell menghela nafas panjang setelah meminum air putih untuk menetralkan lidahnya karena insiden kopi asin buatan karyawannya sendiri. "Sialan..".
Darrell mengintip si bad coffee maker itu melalui kaca ruangannya. Senja tertawa bersama Wike entah apa yang mereka bicarakan.
"Ternyata cewek aneh itu bisa tertawa lepas ya..", ucap Darrell yang tanpa sadar melengkungkan sebuah senyuman.
Ah!
Tiba-tiba sebuah ide muncul dikepalanya.
"I know.. Siap-siap Senja untuk pembalasanku.."
*Tuut..Tuut
Pada deringan kedua telephone itu langsung terangkat.
"Pak Kevin, tolong ke ruangan saya sekarang.. Saya ingin membahas masalah permintaan saya kemarin..", ucap Darrell singkat, padat dan jelas.
***
"Akhirnya jam pulang telah tibaaa..", Senja meregangkan tubuhnya dan bangkit dari kursi panasnya. "Harus cepat pulang sebelum ada yang menabur garam..", gumamnya sambil merapikan tasnya kemudian terkekeh sendiri.
"Ngapain lu cengar cengir sendiri, yuk pulang!", Ucap Wike yang sudah standby dengan tas kerja dan laptopnya.
"Yuk mariii... Bantal tidurku sudah menanti dirumah..", balas Senja setelah selesai dengan isi tasnya.
"Eh iya, nasib lu masih aman-aman aja kan?", tanya Wike setelah mereka memasuki lift kemudian menekan tombol GF.
"Amanlah, ini buktinya Senja pulang dengan keadaan utuh..", jawab Senja cepat dengan memberikan penekanan pada kata utuh. Kemudian mereka tertawa bersama.
"Gila lu, berani banget bikinin kopi asin buat si ganteng.."
"Lagian itu makhluk Tuhan nyebelin banget, reseeee bikin gue gerah mulu.."
"Awas deh nanti lo benci jadi cinta!"
"Makan tuh cinta hahaha gila aja gue suka sama cowok judes begitu..", ucap Senja langsung membantah.
*Ting! Pintu lift terbuka dan merekapun berjalan menuju parkiran mobil.
"Lagian juga ya Wik, dia itu.....", belum sempat dia melanjutkan ucapannya kesialan sudah melandanya lagi. Darrell Meshach muncul didepan matanya.
"Selamat sore..", ucap Darrell dengan senyumnya. Senja langsung melengoskan muka.
"Sore Pak, ga pulang pak? Kenapa mau masuk lagi?", sapa Wike dengan sangat ramah.
"Belum, masih ada yang harus diselesaikan.. Saya cuma ambil berkas yang ketinggalan dimobil", balas Darrell sambil melirik Senja yang tidak menggubrisnya.
"Iya pak, kalo gitu kita duluan ya pak..", ucap Wike sambil menarik-narik lengan Senja.
"Iya silahkan, hati-hati dijalan..", Darrell tersenyum lebar.
"Sialaaaaaaaaan!!", Umpat Senja begitu sampai di depan mobil Wike.
"Kenapa woy! Kesurupan lu?", Tanya Wike yang terkejut.
"Nih, lu baca pesan dari Pak David!", ucap Senja sambil menunjukkan Hp nya kepada Wike.
Selamat sore Senja,
Saya hampir lupa info ke kamu.
Mulai besok kamu akan ditugaskan sementara untuk membantu Pak Darrell selama belum ada Sekretaris baru.
Besok tolong temui saya di ruang HRD jam 10 pagi ya.
Terima kasih.
Wike menganga tak percaya. "Fantastic! Congrats Senjaaaaa!! Bahagianya bisa mantau si bos ganteng setiap hari..", ucapnya girang sembari menggoda Senja yang sedang menahan kesal.
"Mantau kepala lu! Sialan!..", ucap Senja tak terima dengan kabar buruk yang dia terima. "Bencanaaaa!!", gerutunya yang kemudian diiringi tawa Wike.
"Satu sama gadis garam!", Ucap Darrell yang ternyata sedari tadi memperhatikan dari kejauhan sambil tersenyum puas.
***