Chapter 82 - Rencana

"Aku hanya bercanda. Jangan dimasukkan ke hati ya, kita kan teman."

Eh!

Kenapa dengan si kepala merah?

Entah kenapa, Dean merasa sikap Lucas sering berubah-ubah. Apa tadi katanya, becanda? Dia pikir hati Dean itu mainan yang bisa di rusak seenaknya apa?

Huft, benar-benar menyebalkan!

"Kau marah? Aku sungguh becanda tadi. Jadi apa kau mau mendengarkan permohonan maafku, Pangeran?" ucap Lucas.

Kali ini dia tersenyum lebar sembari mengerling genit ke arah Dean. Tentu saja, hal itu membuat perut Dean semakin sakit dan ingin mual.

Tanpa dia duga desakan dari dalam perutnya. Membuat Dean muntah pada akhirnya, yang tentu saja Lucas tertawakan setelah itu.

"Dasar ikan!" katanya tergelak.

Dean hanya bisa menatap Lucas sengit tanpa bisa mengelak lagi. Mulutnya tak henti-henti mengeluarkan cairan bau yang begitu menusuk rongga hidung. Bahkan, Dean sendiri menutup hidungnya rapat-rapat saat memuntahkan isi perutnya supaya semuanya bisa keluar.

This is the end of Part One, download Chereads app to continue:

DOWNLOAD APP FOR FREEVIEW OTHER BOOKS