"Sial!" umpat Felix kesal.
Sorot matanya begitu tajam dan penuh ambisi untuk membunuh atau sekedar menumpahkan darah orang lain.
Bahkan, Felix tak segan menjilati cairan merah pekat itu yang mengalir keluar akibat luka pecahan di tangannya sendiri.
"Aku harus lebih kuat lagi dari pada ini!" ucapnya penuh penekanan.
Sosok yang sama dengan Felix tertawa dalam kepalanya. "Dia sudah datang."
"Siapa?" tanya Felix.
Sosok itu hanya menyunggingkan senyum yang mampu membuat Felix terdiam membatu di tempatnya duduk.
"Calon pembunuh kita!" bisik sosok itu tepat di dekat telinga Felix.
Yang membuat, kemarahan semakin menguasai diri pria itu.
"Akan kucari kau!"
"Ten!" teriak pria berambut kuning keemasan itu setelahnya.
Seketika muncullah seorang pria dengan jubah gelapnya di dalam ruangan. Dia membungkukkan tubuhnya sedikit ke arah Felix untuk memberi hormat.
"Ya, Tuan!" jawabnya, dengan kepala yang tertunduk.