"Anasta-"
"Diam!" sentak Anastasia.
Gadis itu belum juga mengangkat wajahnya yang sengaja dia benamkan dalam-dalam pada bagian dada Azril yang telanjang.
"Kakak, jangan bicara dulu!" ucapnya lagi.
Rupanya gadis itu malu, hanya untuk memperlihatkan wajahnya yang sembab sehabis menangis. Mungkin, tadi Anastasia begitu khawatir dengan Azril. Jadi, tanpa permisi langsung mendobrak pintu dan memeluk kakaknya itu kuat sekali.
Tangisnya memang tumpah, tapi bukan itu yang membuat Anastasia takut hanya untuk mendongakkan kepalanya.
Gadis itu, hanya khawatir jika sosok yang sedang dia peluk ini tidaklah nyata. Memangnya apa yang terjadi? Sampai Anastasia berpikir demikian?
Entahlah, itu masih menjadi misteri yang gadis itu sengaja pendam rapat-rapat dari semua orang. Yang penting, saat ini dia masih bisa memeluk tubuh kakaknya begitu erat. Seolah-olah, raga kakaknya bisa menghilang dalam sekejap jika dia biarkan.
©©©