Lagi-lagi Dean pergi. Meninggalkan QuenZel setelah apa yang terjadi di kamar pria itu tempo hari.
Saking seringnya ditinggalkan seperti ini, membuat QuenZel terbiasa. Hanya saja, saat dirinya menguping ucapan Dean kemarin. QuenZel jadi tidak tenang lagi.
Gadis bermata xavier itu terus saja memikirkan ciri-ciri gadis yang berhasil membuat Dean terpikat. QuenZel senditri juga tidak tahu, kenapa Dean tidak menyukai dirinya. Padahal, QuenZel akui sendiri. Jika dirinya amatlah cantik bak seorang Dewi.
Dia bahkan mendapatkan julukan, Rembulan di kala pagi. Itu karena QuenZel memiliki sorot mata yang begitu teduh serta dapat membuat siapapun jatuh kepayang dalam sekali tatap. Selain, tatapan matanya yang teduh. Senyumannya juga tak kalah indah. Intinya sih, dia kecantikan yang tak terdefinisikan.
Tapi, kenapa? Kenapa calon tunangannya itu sangat tak acuh. Seolah-olah, QuenZel adalah sesuatu paling menjijikkan di bumi. Padahal, cintanya begitu tulus pada Dean.