Chapter 69 - Undangan

Lanc tampak berlarian dari gerbang utama sampai ke dalam istana. Ditangan kanannya ada sebuah gulungan dengan pita berwarna merah terang, bersimbol sepasang sayap dan pedang. Entah apa yang pria itu cari. Tapi Lanc punya alasan untuk ini. 

Leon.

Di mana dia?

Hanya itu yang ada dipikiran Lanc. Bahkan, saat dirinya tak sengaja berpapasan dengan Teon yang sedang berjalan di koridor. Lanc tidak peduli. Dia masih berlari ke sana-kemari mencari gadis pendek itu.

Sampai di persimpangan antara koridor dan kebun belakang istana. Dia melihat Leona yang baru saja muncul sembari menguap lebar dari arah kamarnya.

"Leon!" panggilnya sambil berteriak.

Bahkan, saking kerasnya teriakan Lanc itu. Banyak prajurit yang sedang berlatih pedang di lapangan, sejenak melirik ke arah dirinya.

Malu?

Sayangnya, Lanc tidak punya itu. Urat malunya seakan putus sejak lama sekali.

This is the end of Part One, download Chereads app to continue:

DOWNLOAD APP FOR FREEVIEW OTHER BOOKS