"Teon, bisakah kau menyerahkan dirimu padaku?"
Suara itu terdengar begitu berat menyapa Teon kecil. Membuat bulu kuduknya berdiri tegak tanpa bisa di cegah sama sekali.
Entah mengapa, Teon merasa suhu di tempat ini menjadi semakin dingin. Sampai-sampai, dia berpikiran akan membeku detik itu juga.
Tanpa menolehkan kepala, Teon kecil segera berlari. Segera menjauh, sejauh-jauhnya dari sosok itu. Sayangnya, langkahnya begitu berat. Terlebih dia melewati tumpukan salju yang mulai menggunung di atas permukaan tanah.
Jujur, kakinya sulit sekali digerakkan. Mungkin efek dari salju yang mulai membekukan jaringan syaraf dan darahnya. Apalagi, Teon tak mengenakan alas kaki. Hal itu semakin menghambat dirinya.
Dengan susah payah dan tenaga yang Teon miliki. Dirinya berjuang mati-matian melewati tempat bersalju itu. Sayangnya, salah satu kakinya harus tergelincir karena menginjak bekuan es yang licin.
Bruks!