Lucas melihat Peter yang terlepas dari sandraan si perompak berjalan tergopoh-gopoh ke arahnya.
Wajahnya sudah dipenuhi air mata dan ingus. Tak hanya itu, ada beberapa goresan yang mengenai kulit Peter yang mulus. Hanya saja, pemuda elf itu tampak tak memedulikannya sama sekali.
Sebaliknya, Lucas malah melihat raut wajah penuh kekhawatiran Peter padanya.
Sejujurnya, dalam kondisi yang begitu menakutkan ini. Lucas ingin Peter lari saja. Pergi menjauh dari hutan ini, sebelum para perompak lain datang kembali menyerbu.
Tentu saja, jika hal itu terjadi Lucas tak mampu melawan. Itu karena salah satu bagian tulang rusuknya patah, saat diinjak dan dipukuli dengan begitu brutal tadi.
Bahkan untuk menarik sekali tarikan napas begitu susah, Lucas lakukan. Rasanya, seperti di detik yang sama. Ruhnya dicabut secara paksa.