Chapter 49 - Teman Lama

"Maaf," ucap seseorang bermantel abu kehitaman itu tanpa mau menghentikan larinya sama sekali.

Sosok itu malah semakin mempercepat langkahnya, meskipun kondisi jalan lumayan ramai dan berdesakan.

Leona sendiri yang mendengar kata maaf yang hampir teredam aktivitas jual-beli di pasar hanya bisa menyunggingkan senyum tipis.

"Ya tidak masalah, lagi pula hanya goresan kecil," batin Leona.

Gadis itu tampak berbalik ingin mengganti haluannya. Hanya saja, Leona tidak tahu jika dirinya sedang diawasi oleh dua pasang netra berwarna orange kemerahan dari kejauhan.

"Manis;" ujar salah satu dadi mereka, terlihat lebih bar-bar seraya menjilati ujung kuku-kukunya sendiri.

Senyumnya yang menyeramkan terpampang jelas menghiasi wajah. Membuat siapapun yang melihat tak berani untuk sekedar membalas tatapan matanya.

This is the end of Part One, download Chereads app to continue:

DOWNLOAD APP FOR FREEVIEW OTHER BOOKS