Suhita menarik lengan bajunya dan diam-diam menatap Sheera, dengan ekspresi hati-hati di wajahnya yang anggun dan tampan, matanya sedikit merah, seperti seekor kelinci kecil, "Fira, jangan pedulikan aku, Sheera sudah tidak ingin melihatku sekarang. Bagiku … aku … sebaiknya aku bersembunyi, agar tidak membuatnya terlihat kesal."
Seperti yang dikatakannya, dia segera ingin bersembunyi di balik batu karang lagi.
Fira hanya bisa menggelengkan kepalanya, bagaimana gurunya bisa semakin menjadi seperti anak kecil?
"Guru, jangan takut, dia tidak akan melakukan apa pun padamu, di sini, aku menarikmu keluar, dan dia sudah setuju sebelumnya."
Suhita menatapnya dengan sungguh-sungguh selama beberapa detik, dengan mata yang jernih seolah tidak yakin, seolah-olah dia tidak tahu apakah perkataannya benar atau salah, "Benarkah? Fira, apakah kamu tidak berbohong kepadaku?"
