Fira berharap … Sekarang masih belum terlambat.
Ketika sebuah bangunan istana keraton dibangun, pasti akan ada tempat berlindung.
Mungkin, sejak awal bencana ini datang, Dimas sudah bersembunyi di tempat berlindung.
Tempat perlindungan pada umumnya dibangun di bawah tanah.
Fira perlahan-lahan mendarat di tanah. Di malam yang seperti itu, gelap dan tidak ada cahaya di sekitar. Sangat tidak mudah untuk menemukan seseorang.
Fira hanya bisa mencari kemana-mana dengan mengandalkan cahaya putih dari Koyla.
Koyla adalah senjata sakral yang sudah ada sejak zaman dahulu kala, meskipun hanya sebuah senjata, namun itu juga penuh dengan aura.
Dia juga dapat merasakan aura dari orang asing.
Koyla yang terus bersinar dengan cahaya putih melayang di udara, bertindak sebagai pemimpin, dan berjalan maju bersama Fira dan Kairav.
Ketika melayang di atas sumur, Koyla berhenti, badan pedang menyesuaikan kepalanya dan membuat suara yang mendesis.
