Melihat tampangnya yang serius, Fira tersenyum, "Mari kita bicarakan, ada apa?"
Haris terdiam, dan menghela nafas pelan, "Aku khawatir kamu akan sangat marah jika kamu mengetahuinya, pada awalnya … Aku sudah berjanji pada Raden bahwa aku tidak akan memberitahumu tentang hal ini, tetapi sekarang … Raden telah melupakan semua hal sebelumnya, dan aku tidak perlu menyembunyikannya darimu lagi. Kamu harus menjadi yang paling tahu tentang masalah ini."
Fira memandangnya dengan curiga, "Ada apa?"
Haris sepertinya kesulitan berbicara, hal apa yang bisa membuatnya ragu-ragu seperti ini?
Haris menutup matanya dan menghela nafas lagi, menatap lurus ke matanya, "Fira, pada malam pernikahanmu dengan Raden Byakta … Orang yang mengambil keperawananmu sebenarnya … "
Kata-kata Haris masih belum berakhir, tapi wajah Fira telah berubah.
Haris berhenti, tahu bahwa Fira mungkin sudah menebaknya.
Haris telah berjanji pada Arbani bahwa dia tidak akan membicarakan masalah ini.
