Aroma yang familiar menembus hidungnya berulang kali, dan Arbani menahan dorongan di dalam hatinya lagi dan lagi, tetapi masih tidak bisa menahannya, dia mengerutkan kening, dan menggigit bibirnya saat dia berpikir, dia hanya ingin tahu, dan penasaran dengan kue osmanthus wangi yang harum ini. Bagaimana rasa kuenya dan mengapa hal itu bisa membangkitkan selera makannya.
Dia telah menjadi iblis, dan makanan dari dunia fana tidak akan menarik baginya.
Mengapa kue kecil yang tampaknya tidak menarik ini malah menarik minatnya.
Pada saat kue osmanthus beraroma manis masuk ke dalam mulutnya, sebuah rasa yang akrab muncul di hatinya.
Dia pasti pernah merasakan rasa ini sebelumnya.
Tapi lalu kenapa? Arbani tahu dia mengenal wanita itu.
Tapi dia tidak mengingatnya, sedikit pun tidak ada jejak ingatan.
Fira sekarang hanya menjadi orang asing baginya, orang asing yang akan mempengaruhi suasana hatinya.
Arbani tidak suka perasaan ini, dia tidak suka perasaan dipengaruhi oleh orang lain.