Bahkan meski dia kemudian memutuskan untuk mempertahankannya, dia masih sangat tidak mau.
Tapi sekarang setelah anak itu lahir, pikirannya telah berubah secara total.
Fira sangat menyukai anak ini, dan sangat menyayanginya.
Pada saat ini, tubuhnya yang kecil, lembut, dan harum ada di pelukannya, dan seorang anak seukuran anak kucing ini sangatlah tampan.
Anak itu masih tersenyum padanya.
Membuka mulutnya, mengerutkan matanya, dan tersenyum manis.
Senyuman seperti itu sepertinya akan bisa mencairkan semua benda padat di dunia, mencairkan salju yang dingin puncak gunung, meluluhkan hati yang paling acuh tak acuh di dunia ini.
Pada saat ini, hati Fira menjadi sangat lembut, tanang, dan damai.
Dia tidak memikirkan nama anak itu sejak awal.
Tetapi pada saat ini, sebuah nama tiba-tiba muncul di benak.