Ratu rubah juga tidak melihat saat mendekati pintu, dan ketika sudah berjarak lebih dari satu meter dari pintu, pintu sudah terbuka dengan sendirinya.
Pelayan di luar rumah berlutut di tanah, dan tidak berani bernapas.
Arbani berdiri di tempat, melihat ke arah Ratu Rubah yang telah pergi, wajahnya sedikit suram, dan dengan "pyarr", suara porselen jatuh ke tanah datang dari dalam kamar.
Satu demi satu, para pelayan menjadi semakin ketakutan, dan mereka diam-diam menebak dalam hati apa yang terjadi, apa yang menyebabkan ibu dan putranya itu saling marahan.
Di luar jendela, malam yang gelap menyembunyikan semua gangguan dan keburukan di masa lalu.
Cahaya lilin dalam ruangan penuh menyinari dengan cahayanya, tapi masih tidak bisa menghilangkan kabut di mata Arbani.
Haris berdiri di samping, sambil menuangkan teh untuk Arbani, sambil diam-diam memperhatikan wajahnya.
Mood Raden Arbani … Sepertinya sangat buruk, dan dia sepertinya sedang mengkhawatirkan banyak hal.
