Arbani telah bersama dengan wanita yang tak terhitung jumlahnya, bagaimana mungkin dia tidak bisa membangkitkan nafsu seorang perempuan?
Ciuman yang terampil, setiap kali Fira mencoba untuk mundur, seperti ada badai yang menyapu ke arahnya.
Fira sangat pusing olehnya sehingga dia jatuh ke dalam kebingungan dan jatuh ke pelukannya.
Ciuman Arbani turun sedikit demi sedikit, dan ketika mencapai lehernya, itu berubah menjadi gigitan kecil dan ringan.
Fira merasa akrab dengan perasaan ini, tetapi dia tidak dapat mengingatnya.
Bibir hangat meluncur di lehernya dan mencapai dadanya.
Saat itulah Fira merasa bersemangat, tangan dan kakinya mulai jadi lemah, tetapi dia masih berniat mendorongnya.
Fira mundur beberapa langkah, bibir merah mudanya merah dan bengkak, dan mulutnya penuh nafas yang terengah-engah.
Wajahnya sangat panas, jantungnya berdebar-debar, dan berdebar dengan sangat cepat.
Malam sangat hening.
Lingkungan di sekitar … gelap dan sunyi.